9 dari 10 pintu rezeki ada dalam perdagangan.
Orang terlahir di dunia ini dengan karakter dan kebiasaan masing-masing. Karakter itulah yang akan menentukan bagaimana ia ke depan.
Saya sendiri merupakan keturunan pengusaha (maksudnya ibu bapak pedagang gitu), dari kecil sering sekali membantu orangtua berjualan, mulai dari melayani pelanggan yang kebanyakan petani yang pagi-pagi sudah memulai hari untuk pergi ke sawah sampai dalam tahap pembuatan dagangan itu sendiri. Ya, ibu dan bapak saya berjualan lauk dan sayur masak, terutama semur jengkol yang menjadi andalan.
Namun, apakah lantas saya sendiri menyukai perniagaan? Tidak! Apalagi saat memasuki jenjang SMK. Saya paling alergi sekali dengan berjualan. Pasalnya ketika itu, Penjualan merupakan jurusan paling bawah standarnya. Gengsi dong, kalau sekolah ujung-ujungnya jualan? Yang ada dipikiran saya ketika itu, anak kecil aja bisa, yang keren itu adalah pegawe kantoran, PNS, dan standar pekerjaan pada umumnya. Apalagi saya mengambil jurusan IT dimana otak saya dipenuhi koding dan angka-angka.