@copy right : Shine Fikri. Powered by Blogger.

Bumbu Rahasia

Bismillah 
 
Ehm, kini saya sudah bisa masak lho. Teruuus? Ya Cuma pengen cerita aja, kalau bisa itu memang karena terbiasa.

Dulu saya anti banget dengan yang namanya masak-masakan, paling banter masak nasi, mie instant sama goreng telor, hihi... Sekarang? Ya gitu dech. Wong resepnya Cuma bawang merah, bawang putih, garam sama gula doank kok. Simple kan? Kalau yang susah-susah ya tinggal Googling. Emak-emak virtual booo :D

Dan taraaam, sekarang saya beneran sudah bisa masak! Ga percaya? Tanya saja suamiku. Walau rasanya kadang masih aneh tapi teteplah bisa dikategorikan BISA MASAK.

Nah, omong punya omong, kalau saya lagi males masak dan perut suami mulai kelabakan, seringnya kita beli di warteg dan beberapa warung nasi lainnya. Tentu yang recommended bangetlah.
Terpilihlah sebuah warteg di daerah KUTEK (Kukusan Teknik), suami makan dengan lahap (seperti biasa) begitupun saya, sudah lapar enak pula ya nendang, hajaaarrr :D

Alhamdulillah kenyang... Sudah kenyang biasanya bego. Setiba dirumah dengan tampang bego kami rumpi.

Tertegun

Bismillah...

Hai, blogger, lama sekali saya tidak menulis diblog ini. Mengurusi anak itu sangat menakjubkan. Waktu 24jam seolah kurang untuk seorang ibu rumah tangga. 

Tapi kali ini saya tidak sedang membahas anak saya yang unyu-unyu itu *narsis :P
Melainkan saya tertegun dengan kejadian akhir-akhir ini. Apa pasal? Pasalnya banyak sekali dijaman sekarang ini, manusia diperbudak dan menuhankan uang. Semua masalah timbul gara-gara uang.

Saya pikir, apa susahnya sih hak seseorang jika diamanahkan ke kita langsung saja diberikan sama yg berhak. Alasannya selalu saja bejibun. Dan parahnya lagi, saya selalu ciut jika dibegitukan. Dibegitukan bagaimana? Ya, didzolimi, hak saya ditahan dengan alasan yang ga rasional, mengada-ngada. Memang resiko sih jika memutuskan untuk bekerja freelance. Karena mungkin saja, orang yang menahan hak saya itu tidak ada sama sekali niatan untuk pake uang hasil peluh saya melainkan karena adanya kesempatan. Bodohnya lagi, ketika saya meminta dia yang marah-marah.