@copy right : Shine Fikri. Powered by Blogger.

Anak Ketiga, Proses Lahiran Tercepat Yang Pernah Dialami

Bismillah...

Hai Temans, apa kabar?
Semoga puasanya menyenangkan ya...

Minggu kemarin saya dianugerahi sebuah kelahiran. Dan tentu saja itu merupakan karunia yang patut disyukuri, Alhamdulillah...

Prosesnya masya Allah, luar biasa mudah. Banyak pendapat beranggapan bahwa kelahiran anak ketiga itu jika diberi kemudahan maka prosesnya akan mudaah sekali, sebaliknya jika sulit akan sangat sulit sekali. Saya tidak berpanduan kesana, karena yang menjadi fokus saya adalah sebanyak-banyaknya berikhtiar dan berdoa agar proses lahirannya Allah permudah.
Dan hari itu pun tiba. Hari dimana 1 hari sebelum HPL. Ya, hpl saya tanggal 23 Mei dan merasakan mules tanggal 21 Mei. Saya pikir karena habis makan sambel jadi saya terserang diare. Kebetulan malam itu, saya, suami dan anak-anak sedang berbelanja ke minimarket. Tiba-tiba perut rasanya mules sekali, saya pamit untuk ke toilet. Setelah lama di toilet, saya pun mengajak suami pulang karena ga tahan dengan sakit perutnya. Bubar semua belanjaan yang sudah masuk keranjang, hihi...

Di perjalanan menuju pulang, kok sakitnya reda, saya menyarankan suami untuk berbelanja di minimarket terdekat saja. Mampirlah kami di Indo***, eh setelah beberapa lama suami mau bayar belanjaan, sakit perutnya kambuh lagi. Saya pun numpang ke toilet, lamaa sekali hingga Fathan gedor-gedor toilet.
"Miiii, udah belum? kok lama bangeet?"

Akhirnya saya keluar dan mengajak suami bergegas pulang. Sesampainya di rumah, saya langsung ke kamar mandi, terus-terusan bolak-balik. Suamipun memberikan minyak zaitun.

"Kayaknya sih gara-gara sambel itu, Ay." Pendapat suami.
Setelah minum minyak Zaitun sekitar jam 10 malam, Alhamdulillah sakit perutnya reda dan tertidur pulas sampai jam 4 subuh. Setelah subuh, saya rebahan. Jam 6 pagilah yang merupakan kontraksi yang saya tidak tahan lagi dengan sakitnya.

"Say, bergegas, ayo! Aku udah ga tahan." Sambil nangis dan istighfar. Suami telpon sana-sini meminta bantuan. 
"Sebentar Ay. Mau lahiran dimana? Di Rumah Bersalin Elyza atau Bidan Desi? Saran aku Rumah Bersalin Elyza aja ya Ay?" Katanya ragu.
"Terserah dimana aja. Ini udah mau lahiran sepertinya! Cepetaaan!"
"Jadi dimana lahirannya Ay?" Suami mulai panik.
"Di Bidan Desi ajalah yang deket! Orang kalau udah kebelet pengen BAB, nemu toilet, mau bagus mau ga, tetep aja keluar kan say?" Saya mulai menjernihkan logika ke-lelakian-nya.
"Oooh, oke-oke." Katanya langsung bergegas bawa tas perlengkapan bersalin dan menuntun saya.

Saya masih meringis dan menahan sakit sembari tak henti-hentinya istighfar dan melafalkan salah satu asmaul husna, ya Fattah ya Fattah ya Fattah... Teruuss... Berulang-ulang.

Fathan pun nongol seketika.
"Umiii.." Katanya dengan nada lemas baru bangun.
"A, umi mau lahiran. Dede dalam perutnya mau keluar. Fathan minta tolong di rumah jaga dede Nusaiba ya..." Kebetulan waktu itu Nusaiba masih tidur.
"Iya mi..."

Saya pun bonceng motor dan Fathan nongol di jendela sembari teriak : 
"Umii, hati-hati. Fathan jaga dede di rumah."
Nyeess rasanya

Karena Bidan Desi dekat dengan rumah, saya jadi tidak terlalu lama berdrama ria sepanjang jalan.
Masuk ruangan persalinan. Dicek tensi, jantung bayi, dll semuanya aman. Ditanya HPL dan akhirnya Bidan pun melakukan aksinya, mengecek pembukaan. 

"Sudah bukaan 4." Ketika itu Jam 6 teng!

Saya merasakan kontraksi dengan terus dzikir dan tiduran.
"Say, kamu pulang dulu aja. Takut Nusaiba bangun. Bawa anak-anak kesini."
"Kamu ga apa ditinggal?" Katanya cemas.
"Ga papa. Yang penting jangan lama-lama ya."

Ketika terjadi kontraksi hebat, saya merasa bagian pinggul belakang sakit dan panas. Bidan pun memijat-mijat dengan sabar. Terus saja seperti itu ketika kontraksi berlangsung.

Ya Allah, baru kali ini ketika kontraksi dipijit bidan dan rasanya enak sekali. Saya merasakan relaks dan pinggang terasa lebih nyaman.

Disela kontraksi saya seperti melihat bayangan-bayangan dunia lain. Dunia antah berantah yang saya sendiri tidak tahu itu apa. Seperti mimpi di alam yang tidak jelas.

Hingga, saya sudah tidak bisa menahan lagi. Suara istighfar, kegaduhan dan teriakan rintihan pun menggelegar. 

Bidan langsung ambil tindakan. 
"Udah pembukaan 9, Shine. Kalau mules, ngedenlah." Katanya menyemangati.
Ketika mules pun datang dengan penuh semangat 45 saya mengejan sekuat tenaga.
"Sebentar, Aku pecahin dulu ketubannya." Tuuus, ketuban pun tumpah...
"Tangan pegang paha, Shine. Tarik nafas, iyaaa, matanya dari posisi tidur lalu lihat ke perut! Ya gitu, bener, pinter.. Ayo Shine, pinter! Lagi, tarik nafas! Tunggu-tunggu! Kelilit tali pusar ni! Tahan dulu!" Bidan yang bagai wasit bola itupun membenarkan tali pusar yang melilit debay. Entah diapakan, saya tidak bisa melihat prosesnya.
"Yuk! Ngeden lagi! Iya, pintar... Pintar! Alhamdulillah... Sudah-sudah!" Katanya dengan penuh senyum.
Sang bayi pun keluar dengan suara lantangnya. ALLAHU AKBAR!
Hanya 5 kali ngeden, Alhamdulillah...

Welcome Baiduzzaman Said Nursy 😍😍


Saya sampai tidak ingat, kalau saya berjuang sendirian, hanya ditemani Bidan. Aduh, terharu. Suamipun bahkan tak sempat menyaksikan drama lahiran anak ketiga ini. Dan seketika saya langsung menye-menye. Nangis karena ingat almarhum bapak, yang ketika itu menemani saya lahiran anak pertama T.T

Ya tepat 1 jam kontraksi dan langsung lahiran. Alhamdulillah 'ala kulli hal.

Ketika suami datang, ia kaget melihat anaknya sudah lahir ke dunia. Dan sudah rapih pula.
"Yah, kasian si Bapak ga bisa nyaksiin dedenya lahir." Kata sang bidan.
Suami terharu dan langsung meng-adzani sang debay.
"Makasih ya Ay dan maaf, hiks." Katanya terharu.

Ya, inilah proses persalinan tercepat, termudah dan terileks yang pernah saya alami.
Selain doa, ketika si dede masih dalam perut, saya selalu mengkomunikasikan bahwa "De, nanti kontraksinya jangan lama-lama ya de, sebentar aja. Cepet kontraksinya, ga lama langsung cuuss lahir." Sambil elus-elus perut. Karena Trust Me, bagian tersakit ketika proses lahiran itu adalah kontraksinya, mengejan adalah proses terbaiknya.

Memang tidak ada do'a khusus ketika mau lahiran. Tapi dengan melihat riwayat yang ketika itu Fathimah putri Rasul akan melahirkan, disarankan oleh Nabi untuk berdzikir dan meminta dengan asmaul husna, salah satunya Ya Fattah artinya Maha Pembuka. 

Lalu saya pun merasa tenang dengan selalu melantunkan istighfar. Entah ya, setiap sesudah melirihkan istighfar seketika aliran darah menjadi rileks dan jiwa terasa tentram.

Yang terakhir, ketika mengandung, banyak gerak yang dilakukan. Ya beberes rumah, ya cuci piring, mandiin krucils dan jalan-jalan, begitu temans 😅

34 comments

  1. Alhamdulillah.. Barakallahu fiik shine.. Semoga dede jadi anak shaleh, kakak2 nya juga <3
    MasyaAllah udah 3 aja ya 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, makasih mba... kangeeen km, apa kabar?

      Delete
  2. Alhamdulillah.. Barakallahu fiik shine.. Semoga dede jadi anak shaleh, kakak2 nya juga <3
    MasyaAllah udah 3 aja ya 😁

    ReplyDelete
  3. Selamat atas kelahiran putranya. Terima kasih Berbagi Kisah kelahiran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih juga sudah mampir. Salam kenal 😊

      Delete
  4. Sama dengan saya nih, anak ketiga yang paling cepet prosesnya. Subuh mules2, jam 9 udah lahiran, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya mba, luar biasa bgt bersyukurnya

      Delete
  5. Alhamdulillah. Selamat ya, mbak Shine. Barakallah :)

    ReplyDelete
  6. Selamat ya, Mbak? Semoga menjadi anak yang sholeh. ^_^

    ReplyDelete
  7. Lucu sekali debaynya. :) Selamat ya, Mbak?

    ReplyDelete
  8. Masya Allah....proses melahirkan melalui jalan apapun itu seperti berada di dua dunia ya Mba. Barakallah fiikum Mba....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hu'um bener bangeet mba. Aamiin, wa fik barakallah ya mba

      Delete
  9. Mantap mak shine lahiran anak ketiga. Juara deh emak ini 😄. Gw jadi inget proses lahiran Sagara juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahaha, jd keingetan ya mak. Ayo mak ditulis, pasti seru 😄

      Delete
  10. Masya Allah.... Gue ikutan muleeees maaaak kwkwkwkw. Cerita proses kelahiran emang selalu seru kwkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi, jangan mules sekarang dunk bumil... Lancar2 ya nanti dan semoga dimudHkan jg prosesnya 😘

      Delete
  11. Masyaallah, Mbak...
    Mrembes mili aku bacanya. Terharu.
    Alhamdulillah dede Baiduzzaman udah lahir sehat ❤

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Alhamdulillah bgt. Lancar2 ya bumil, semoga dipermudah pas lahiran nanti

      Delete
  12. Barokallah ya. Aku juga anak ketiga gak ditemani suami di dalam ruang persalinan karena jaga anak kedua hehe

    ReplyDelete
  13. Subhanalloh. Kakaknya tegar banget ditinggal sendiri jagain adek. Kalau aku udah mewek itu. Alhamdulillah ya, persalinannya lancar, sehat selalu yaa

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah barakallah. seneng bacanya. <3

    ReplyDelete
  15. Senang baca nya mba, jadi ga perlu takut ya kalau mau lahiran

    ReplyDelete
  16. Barokallah...Alhamdulillah. ikut deg-deg an bacanya...

    ReplyDelete
  17. Wah selamat yanmba Shine atas lahiran putra ketiganya. Keren ya proses persalinannya 👍

    ReplyDelete
  18. Wah selamat yanmba Shine atas lahiran putra ketiganya. Keren ya proses persalinannya 👍

    ReplyDelete
  19. Ya Allah..ikut mulessss, mak
    Jadi inget lahiran kemarin
    Hebat sakit masih bisa naik motor xixixi..pokoknya mah Alhamdullilah.lancaaar

    ReplyDelete
  20. Alhamdulillah sehat lancar ya mba Shine. DLu liat mba Shine hamil gede naik motor sempat kuatir juga :)

    ReplyDelete
  21. selamat ya mbaaakk..semoga Ibu dan Anak sehat.

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillah, ikut seneeeng, sehat smuanya dan lancaar

    ReplyDelete