Bismillah...
Logo Kuttab Al-Fatih |
Hai Temans, Masih lancar kan puasanya?
Kali
ini saya mau berbicara soal pendidikan ni. Saya ingat benar ketika
dosen saya bertanya, hal apakah yang dapat merubah suatu adat istiadat
atau kebiasaan? Jawabannya yaitu ada pada pendidikan.
Nah, pertanyaannya, adakah yang sudah tahu mengenai Kuttab? Jika belum, mari saya beri tahu sedikit yang saya tahu.
Kuttab
artinya membaca dan menulis. Pendidikannya berpusat pada pendidikan
pada zaman Rasulullah dan para sahabat. Apa yang menjadikan para Sahabat
sekuat dan semulia itu mengenai keimanan dan akhlaknya? Yaitu ada pada
pendidikan yang digurui langsung oleh Rasulullah...
Lalu kenapa harus Kuttab?
Kuttab dibagi menjadi 2 :
Kuttab Awal yaitu pendidikan untuk jenjang usia 5-8 tahun
Kuttab Qonuni yaitu pendidikan jenjang usia 8-12 tahun
Metode yang dipakai oleh Kuttab adalah antara keimanan, keyakinan dan harapan. Iman sebelum Qur'an. Artinya menanamkan pondasi iman sebelum belajar Qur'an itu sendiri. Kuttab tidak full day, alasannya memberikan kesempatan untuk lebih bersama orangtua. Yang mana idealnya kebersamaan dan pendidikan orangtua 60% dan diluar 40%.
Guru-guru Kuttab
Konsepnya yaitu Mewakafkan usianya untuk kebaikan generasi.
"Dan siapakah yg Lebih baik perkataannya dibandingkan dengan orang yg berdakwah di jalan Allah? Dan berkata aku ini muslim?" -Budi Azhari
Perkataan tersebut merupakan sentuhan yg lebih dalam dibandingkan kalimat biasa. Apa yg kita sampaikan pada anak, akan diterima dengan otaknya, hatinya, menancap kuat dalam perilakunya.
Maka, Bisa dibayangkan jadi apa generasi ini jika gurunya tidak berkualitas?
Perbedaan Kuttab dengan lainnya yaitu Apa yg disampaikan tidak ada bedanya, bedanya hanya 1 yaitu kuttab berani menjalankan konsep islam.
Landasan kuttab al fatih : Gabungan dari berilmu, beramal sholeh, dakwah dan berani mengatakan saya muslim. Hal ini tentu tertera pada Qur'an. Ya, karena urutan qur'an tidak pernah salah.
Perlu orang pintar untuk ngaji qur'an. Perlu orang yg sangat cerdas untuk mengkajinya.
Yg sulit dari semua ini adalah menjaga istiqomahnya.
Memilih hidup menjadi guru adalah kebanggaan akhirat. Karena Orang-orang yg ahli ilmu/guru adalah pewaris para nabi.
"Kami tidak pernah mewariskan dinar, namun ilmu..." -Hadist
Keutamaan
ahli ilmu dibandingkan dengan ahli ibadah seperti keutamaanku
dibandingkan orang paling rendah diantara kalian. (Lantas jangan
dibenturkan)
Mestinya profesi guru merupakan yg pertama dipilih. Namun karena dibenturkan dengan keadaan hari ini, profesi guru merupakan profesi yang paling rendah gajinya maka banyak yang memilih profesi tersebut sebagai profesi yang paling akhir.
Ikan, semut bershalawat dan mendoakan para pencari ilmu.
Kebahagiaan di hati.
Guru itu selalu menemukan bahagia. Perumpamaan guru sama dengan petani. Ketika menanam saja sudah bahagia.
Seperti kita tahu bahwa Pohon yg baik adalah pohon kurma. Memang butuh waktu untuk memanennya. 7-8 tahun baru panen. Setelahnya kurma akan terus menerus berbuah. Tidak ada yg instan.
Perbandingan kurma dan padi = padi panen ditebang, kurma tidak, umur kurma 150tahun.
Harus
sesabar memanen pohon kurma. Pohon yg baik pohon yg barokah. Tidak ada
bagian hidupnya yg tidak manfaat. Semua fase ada manfaatnya.
PR serius : belum genap 5 tahun. Anak2 sudah melejit melebihi gurunya.
"Dikarenakan kalian mengajar tetapi tetap kalian harus terus belajar." Konteks guru.
Menjadi guru itu belum ada hasilnya kita sudah bahagia.
Pendidikan ala Kuttab adalah Murni belajar, tidak ada transaksi! Yaitu :
- Lembaga pendidikan bukan untuk mendapatkan profit
- Guru sebagai pelaku pendidikan, tidak sebatas menyampaikan ilmu (QS. Al-Imran : 70)
- Kurikulum pendidikan islam jelas bersumber pada Al-Qur'an, Hadist dan Atsar Ulama
- Murid bukan hanya sebagai sasaran pendidikan, sejatinya ia adalah amanah yang dititipkan
- Orangtua tidak memasrahkan semua hal kepada Guru dan Lembaga pendidikan serta berlepas tangan.
Nah, gimana? Untuk proses belajarnya sendiri nanti saya ceritakan dipostingan terpisah ya... Ini dulu yang saya tahu tentang Kuttab. Jika ada masukan, saran, kritik, feel free untuk komen ya, temans...
Note : Tulisan ini dibuat untuk menanggapi tulisan Bu Ina Tanaya dengan judul "Mengejar Ketertinggalan Pendidikan"
Eh, baru tau filosofi pohon kurma seperti itu. Keren deh, emang tak ada hasil yg instan ya :D
ReplyDeleteTFS
Saya juga baru tau nih pohon korma ada Filosofnya juga
Delete