@copy right : Shine Fikri. Powered by Blogger.

10 Malam Terakhir Ramadan Dan Segala Kenangan Tentangnya

Bismillah...

Memasuki malam lailatul qadar itu artinya sebentar lagi kita akan berpisah dengan Ramadan. Dengan segala keutamannya, malam lailatul qadar ada untuk mereka yang percaya bahwa segala pahala dan ampunan Allah akan dilipat gandakan.

Malam seribu bulan, malam diturunkannya Al-Qur'an, malam dimana malaikat-malaikat turun dan 
Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)

Sumber : https://rumaysho.com/2729-7-keistimewaan-lailatul-qadar.html
"Barang siapa yang melaksanakan Shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." -HR. Bukhari.
Karena keutamannya itulah, umat muslim berlomba-lomba untuk meraih dan tidak menyia-nyiakan malam-malam itu dengan cara i'tikaf. I'tikaf sendiri diartikan sebagai berdiam diri di masjid dengan dilengkapi dengan ibadah.


Setelah mempunyai anak saya tidak pernah lagi mengalami i'tikaf pada bulan ramadan. Ada saja halangannya. Mulai dari nifas, anak yang masih terlalu kecil untuk diajak dan sebagainya. Oleh karena itu, saya sangat rindu dengan masa-masa i'tikaf bareng the gank.

Masjid BI

Tahun 2010 saya pernah i'tikaf bareng Mba Vira (Elvira Suryani), partner saya di komunitas FLP Bekasi. Ada kenangan lucu ketika i'tikaf bersamanya. Ketika sesampainya di Masjid BI (Bank Indonesia), kita sama sekali masih buta, dimana pintu masuk Mesjid. Ketika melihat BI, langsung saja kita kiri-kiri pada abang bus. Lalu kemudian dengan PD-nya masuk. Dan akhirnya muter-muter nyari kubah. Sempat tanya satpam beberapa kali dan ya ampuuun, ketika tinggal selangkah lagi menuju masjid, pagar besi pembatas antara BI dan masjidnya ternyata dikunci. 

Saya berpikir untuk muter balik, tapi bisa kebayang donk ya gimana capeknya kalau harus muter lagi, halamannya luasnya minta ampun. Tahukah apa yang dilakukan Mba Vira? Ia pun ancang-ancang menyingkap gamisnya, memberikan tasnya pada saya dan kemudian masuk tiarap lewat kolong pagar yang space-nya sekitar 2 jengkal, haha... Tak berpikir lama, ketika mba Vira melewati space pagar besi tersebut, saya pun gantian yang tiarap. Ketika berhasil, kami segera merapihkan jilbab dan gamis yang agak ringsek, lalu melenggang layaknya tidak pernah terjadi apa-apa, wkwkwk...

Aktivitas I'tikaf di Masjid BI sangat mendukung untuk para jamaahnya. Banyak sekali orang dari berbagai daerah yang datang pula i'tikaf di masjid ini. Soal Logistik, jangan ditanya, melimpah dan insya Allah berkah. Mulai dari buka puasa bareng dan sahur bareng yang menunya gratis disajikan oleh DKM, taraweh bareng, tausyiah, tilawah yang dilakukan mandiri dan inilah yang paling ditunggu, yaitu Qiyamul Lail berjamaah. Begitu syahdu, begitu tentram, begitu menyentuh jiwa, hingga tidak ada lagi aktivitas dunia yang menempel di kepala. Semuanya tersambung pada Tuhan Yang Esa. Betapa rindunyaaa...

Ada satu kejadian lucu lagi ketika i'tikaf baerng mba Vira yaitu ketika tilawah. Saya kira mba Vira sedang anteng tilawah, eh tiba-tiba ada suara meracau, bergumam bacaan Qur'an yang dibacanya, pas saya lihat, ternyata eh ternyata Ia-nya tertidur dengan kepala hampir menyentuh tanah dan mushaf masih ditangan, hahaha... Saya langsung terpingkal dan segar kembali melihatnya. Fresh banget untuk hiburan kala ngantuk melanda. Ah Mba Viira, saya kangeen i'tikaf bersamamu lagi, huhu...

Masjid Baabuttaubah

Tahun 2011 teman yang membersamai saya yaitu Mba Fitri. Wanita cantik dan calm ini militan sekali kalau soal ibadah. Saya pun diboncenginya karena ketika itu belum memiliki motor sendiri. Berangkat di jemput, pulang diantar. Target itikaf kami yaitu di Masjid Baabuttaubah Kemang Pratama, Bekasi.

Sama halnya dengan Masjid BI, Baabuttaubah pun ramai akan jamaah yang i'tikaf. Agendanya pun hampir sama. Karena masih di wilayah Bekasi, kami pun banyak menemui teman-teman sepengajian, jadi sambil i'tikaf sambil silaturahim juga. Dan tak luput malah nambah kenalan dan saudara. Seneng banget deh rasanya...

Masjid Al-Azhar

Tahun 2012 ketika saya hamil anak pertama. Rencana mau i'tikaf bareng suami gagal, karena suami pun punya agenda dengan teman sepengajiannya. Saya and the gank pun memutuskan untuk i'tikaf di Masjid Al-Azhar Kalimalang. Dan sempat juga bermalam di Masjid Baitujihad Kemang Pratama. Di Masjid Al-Azhar saya ditemani mba Fitri dan Mba Hesti. Dengan keunikan masing-masing, saya jadi semangat dan termotivasi untuk terus-terusan bangkit shalat malam. Entah ya rasanya malu saja gitu ketika melihat begitu banyak saudara-saudara kita (sesama muslim) begitu semangat bangkit dari mulai tarawih hingga dini hari untuk beribadah. Malu sama diri sendiri, malu sama Allahu Rabbi.

Dari pengalaman i'tikaf selama Ramadan dalam tahun-tahun tersebut saya mengambil beberapa pelajaran bahwa ibadah jika dilakukan secara berjamaah akan
  1. menimbulkan kekuatan berupa motivasi untuk, berlomba-lomba dalam kebaikan menuju ridho-Nya
  2. menumbuhkan saling sabar (sabar saat mengantri wudhu, mandi, buang hajat, dll)
  3. mengingatkan dalam kebaikan, ya meskipun ada saja karakter yang ketus saat mengingatkan
  4. saling berbagi apa saja yang dipunya
  5. betapa kalam ilahi jika dibacakan dengan hati akan jatuh pula pada hati. Meski terkadang tak mengerti arti setiap ayat yang dibaca
Saya jadi teringat tentang sebuah pesan dari film Sang Murabi yang kurang lebih berbunyi : "Lidi jika disatukan, kotoran mana yang tak kan bersih olehnya."

Begitupun jamaah, begitu indah, begitu kuat meresap ke dalam jiwa

Nah temans, itulah pengalaman saya dengan detik-detik terakhir di bulan Ramadan. Yang membuat saya melow sekali, merindukan masa-masa itu. Semoga tahun depan bisa i'tikaf bersama anak-anak, aamiin...
Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)

Sumber : https://rumaysho.com/2729-7-keistimewaan-lailatul-qadar.html

5 comments

  1. btw, selamat hari raya idul fitri ya mbak. minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin

    ReplyDelete
  2. xixixixi dulu waktu lajang dan belum berhijab aku cukup rajin itikaf, yg diajak adik2 aja 3 biji yg udah pada gede2 (smp & sma), itikaf itu nyandu, karena hanya pada bulan ramadhan perempuan lajang/menikah 'boleh' ngendon malem2 di masjid melalui kegiatan itikaf

    setelah berhijab, aku malah baru sekali itikaf karena ramadhan tahun berikutnya aku teken kontrak seumur idup jadi istri orang ... yeah semoga mbak shine + aku dan para perempuan yg rindu itikaf punya kesempatan tahun depan ya ... amiiiinnnn

    ReplyDelete
  3. Ramadhan tahun ini berasa cepet banget

    ReplyDelete