@copy right : Shine Fikri. Powered by Blogger.

Konferensi Ayah Bunda : Siapkan Kecerdasan Multitalenta Si Kecil Sejak Dini



Orangtua mana yang tidak mengharapkan anaknya tumbuh menjadi cerdas? Tidak ada saya kira. Hampir semua, orangtua di dunia ini berharap anaknya kelak akan tumbuh menjadi cerdas, kebanggaan sehingga menjadi kebahagiaan tak ternilai. Seburuk apapun IQ orangtuanya tetap saja mendambakan anak yang gemilang.

Apalagi perkembangan zaman sekarang, generasi milenial yang Ibu bukan lagi kerjanya berkiblat pada sumur, kasur, dapur namun lebih dari itu, teknologi sudah semacam penuntun jalan dalam tanda kutip.
Seperti gayung bersambut dengan harapan orangtua terhadap si Kecil. Seolah mengerti akan harapan tersebut, Morinaga menjawab dengan mengadakan Konferensi Ayah Bunda di 25 kota. Salah satunya Bogor yang menjadi tuan rumah diselenggarakannya KAB yang ke-22. 

Dengan menghadirkan para expert di bidangnya, Dr. dr.Eddy Fadlyana Sp A(K) Ketua Unit Kerja Tumbuh Kembang Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Rose Mini A. Priyanto M. Psi atau yang dikenal Bunda Romi merupakan staf pengajar di Fakultas Psikologi UI dan Direktur Utama Essa Consulting serta moderator kondang, siapa lagi kalau bukan Irfan Hakim.


Mengapa Konferensi Ayah Bunda?

Karena ternyata peran Ayah sangat penting dibalik semua peranan Sang Bunda. Karena Sejatinya, dibalik Ibu yang bahagia pasti ada Ayah yang mendukung. Ya, karena menurut Dr. Eddy, tolak ukur kewarasan seorang Ibu berada pada perhatian dan kepedulian Ayah itu sendiri.

Contoh ketika Bunda sedang bad mood, jika ada orang yang paling dekat dan itu adalah sang Ayah sekedar mengelus punggung pun, seakan mood buruk menguap dengan sendirinya. Ketika kelelahan mengurus anak kemudian Ayah mengucapkan 3 kata sakti : I Love You apa yang Bunda rasakan? Semua lelah seakan terbayar bukan? Apalagi jika ditambah kalimat bisikan : Bun, tadi Ayah sudah transfer gaji Ayah ke rekening Bunda ya :D

Yup, sejatinya memang peran Ayah Bunda simbiosis mutualisme, saling berkaitan dan saling memerlukan satu sama lain. Oleh karena itu penting pengetahuan tentang Si Kecil tidak hanya diketahui Bunda melainkan Ayah juga sebagai the king of the guardian.
 
Jadi apa saja yang didapat dari Konferensi Ayah Bunda?
Let’s Begin...

Dari Dr. Eddy menjelaskan tentang betapa pentingnya peran nutrisi untuk bayi sedari di kandungan. Sebut saja 1000 hari pertama yang merupakan kunci gerbang pembentukan sel-sel otak dan organ tubuh lainnya. Oleh karenanya asupan nutrisi Ibu baik makro maupun mikro harus terpenuhi dengan baik. Apalagi mikro, kecil tapi penting sekali keberadaannya untuk pertumbuhan organ tubuh tersebut.

Selanjutnya Dr. Eddy menjelaskan mengenai 4 perisai penting dalam pembentukan Kecerdasan Multitalenta Si Kecil, apa saja? Ini dia...

Perkembangan Otak

Faktor yang mempengaruhi pilar ini ada 2 macam yaitu Nutrisi dini dan Stimulasi. Dimana Nutrisi dini merupakan si pembentuk yang akan mematangkan sel-sel otak anak. Dan Stimulasi yang merupakan si pencipta ketersambungan sel otak anak. 2 hal ini lah yang mestinya saling berkaitan.

Perkembangannya tentu membutuhkan waktunya yang tak instan. Peranan Ayah Bunda dalam pemberian nutrisi dan stimulasi pada prinsipnya “memberi dan menerima” secara interaktif dilakukan sehari-hari. Jika tidak memaksimalkan nutrisi dan stimulasi sejak dini dikhawatirkan koneksi sirkuit otaknya tidak dapat terbentuk secara maksimal dan berisiko mengalami gangguan kemampuan dasarnya yang akan berpengaruh pada perilaku dan emosi.

Sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun, pembentukan sirkuit otak akan berlangsung terus-menerus dan berkelanjutan. Puncaknya kepadatan sirkuit otak sudah tercapai pada usia 2 tahun. Setelahnya maka otak akan bekerja sesuai dengan apa yang selama ini digunakan anak. Itulah mengapa betapa penting stimulasi pada usia dini yang sering disebut juga sebagai “golden age”. Dari sanalah penentu sirkuit mana yang paling kuat dan sirkuit mana yang tidak pernah digunakan. Inilah yang biasa disebut dengan istilah “use it or lose it.”

Karena setiap anak memiliki hak untuk mempunyai otak yang cerdas. Tinggal orangtuanyalah yang mengarahkan, mau dibawa kemana dengan pemenuhan nutrisi dan stimulasi yang orangtua berikan.

Immunitas

Anak cerdas saja apakah cukup? Tentu tidak. Siapa yang tidak meleleh air matanya ketikan melihat anak sakit? Bahkan andai kata bisa, biasanya kebanyakan orangtua ngebatin “andai saja sakitnya anak bisa kita gantikan,” ya karena sejatinya di dunia ini tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya sakit. Apalah yang bisa dilakukan anak ketika mengalami sakit? Yang tadinya ceria berubah muram bahkan tangisan, yang tadinya aktif loncat sana-sini malah diam tak berdaya.

Disinilah penting sekali memahami mengenai pertahanan tubuh ganda. Perisai ini bukan saja sistem perlindungan tubuh dari serangan berbagai penyakit atau benda asing, lebih dari itu merupakan sistem pertahanan yang menjamin keberlangsungan perkembangan otak dan proses tumbuh kembang jangka panjang.

Pada saat di dalam kandungan, kekebalan tubuh si Kecil jelas bisa berlangsung baik karena terlindungi oleh sel-sel kekebalan (antibodi) dari Bunda lewat plasenta. 2 bulan pertama Si Kecil lahir sistem imunnya pun masih lengkap. 2 Bulan setelahnya merupakan fase dimana anak harus mampu membentuk antibodi mandiri. Oleh karenanya diperlukan vaksinasi/imunisasi akan hal ini. Sehingga tubuh Si Kecil mampu membentuk sel-sel antibodi secara mandiri yang terlatih untuk mengenali, mengingat, menyerang, memusnahkan agen infeksi yang menyerang tubuhnya.

Dan pada dasarnya pada tubuh kita terdapat bakteri baik yang akan melindungi tubuh kita dari serangan luar. Apakah itu? Yaitu probiotik dan prebiotik. Semakin banyak bakteri baik maka semakin bagus ketahanan tubuh Si Kecil.

Tumbuh Kembang Optimal

Perisai pelindung yang satu ini merupakan pertumbuhan dan kemampuan fisik Si Kecil. Harapannya agar Si Kecil dengan normal dan proporsional. Dalam hal ini menganut 3 pola antara lain :
Otot yang besar akan tumbuh terlebih dahulu, kemudian baru otot-otot yang kecil
Bagian badan atas akan tumbuh terlebih dahulu sebelum bagian badan bawah
Bagian badan tengah akan tumbuh terlebih dahulu, kemudian baru bagian badan yang lebih ke tepi.
Jika salah satu proses tersebut ada yang terganggu maka berisiko mengalami gangguan perkembangan. Jangan sampai ya.
Lalu bagaimana sih Ciri dari tumbuh kembang anak yang normal?
Anak yang tumbuh dengan normal akan menunjukkan perubahan ukuran tubuh yang senantiasa bertambah seiring dengan pertambahan usia. Pertambahan ukuran tersebut mencakup :
  • Ukuran berat badan
  • Ukuran tinggi badan
  • Ukuran lingkar kepala
Perhatikan perubahan ukuran ketiga hal tersebut yang disesuaikan dengan usianya.
Anak yang normal pun biasanya menunjukkan indikasi kemampuan yang sesuai tahapannya. Misalnya mengenai motorik kasar anak akan dimulai dari tengkurap, merangkak, duduk, berdiri, berjalan, berlari dan melompat. Namun apakah ketika ternyata si anak tidak merangkak dulu bisa dikatakan tidak normal? Belum tentu karena beda anak beda juga proses pencapaian kemampuannya. Intinya ketika anak mengalami hal serius dalam masa tumbuh kembangnya, segera konsultasikan dokter atau ahli tumbuh kembang setempat.

Kesehatan Saluran Cerna

Nutrisi yang baik harus disertai dengan saluran cerna yang baik sehingga tubuh dapat mencernanya dengan baik pula. Yang mengerikan dari kesehatan saluran cerna ini adalah ketika anak mengalami diare. Diare ini sangat fatal sekali akibatnya. Bukan hanya mempengaruhi otak saja melainkan bisa berdampak kematikan jika tidak ditangani dengan segera. Pertolongan pertama untuk anak diare seperti kita ketahui yaitu dengan memberikannya oralit. Untuk menggantikan cairan yang terbuang akibat gejala ini.
Nah itulah ke-empat perisai perlindungan untuk anak. Jika ke-empat-nya terpenuhi dengan baik kebutuhannya maka Si Kecil dapat dipastikan menjadi generasi platinum multitalenta.
Sementara materi yang disampaikan oleh Bunda Romi merupakan tentang gaya pengasuhan anak. Seperti kita tahu bahwa jiwa anak adalah bermain maka Bunda Romi pun tak luput memberikan Tips Memfasilitasi Anak Dalam Bermain. Ini dia tipsnya :
  • Sesuaikan dengan karakteristik dan tugas perkembangan anak
  • Ciptakan suasana menyenangkan tanpa keterpaksaan dan semacamnya
  • Pilih permainan yang dapat mengembangkan keseluruhan potensi anak
  • Memanfaatkan bahan yang tersedia
  • Berikan kesempatan untuk menggunakan imajinasi dan kreativitas mereka
  • Ajak anak untuk berdiskusi setelah bermain
Dan menurut beliau, suatu kegiatan bermain harus memenuhi karakteristik berikut :
  • Motivasinya dari dalam diri (intrinsik)
  • Diwarnai emosi yang positif
  • Fleksibel, mudah beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya
  • Menekankan proses dari pada hasil
  • Anak bebas memilih
  • Memiliki kualitas pura-pura
Pesan dari Bunda Romi yang sangat membekas adalah jangan pernah menyumpal anak dengan gadget, karena selanjutnya anak akan nyandu, jika sudah nyandu, Bunda sendiri yang pusing pada akhirnya kan? :D Jadi perkenalkan saja sewajarnya dan buat aturan main agar anak disiplin tidak nyandu dengan gadget.


Oya, di acara KAB pula terdapat banyak boot permainan anak, sehingga di samping Ayah Bunda mendengarkan penjelasan para ahli, anak pun dapat terstimulasi dengan permainan yang ada. Selain itu ada juga boot untuk konsultasi dengan ahli seperti cek alergi dan lain sebagainya.

1 comment

  1. Pemberian gadget ini memang kadang jadi dilema. Di satu sisi, orang tuanya juga terus menerus pegang gadget, sementara anak dibatasi. Lha anak ini khna peniru ulung, kalau udah gedean dikit udah pinter protes pula.
    Jadi memang butuh komitmne dari semuanya. Dibatasi ya berlaku untuk semua, anak dan orangtua.
    Saatnya bermain bersama tanpa gadget

    ReplyDelete