@copy right : Shine Fikri. Powered by Blogger.

Sepanjang Perjalanan – Borneo

Bos         : “Kamu saya tugaskan untuk mentraining orang ITM di Kalimantan!” Suara itu, pagi-pagi sekali mengejutkanku. Aku ternganga dengan ekspresi tak percaya. Otakku pun merespon dengan tanda tanya waktu yang bergelantungan. 

Aku     : “Kapan?”
Bos     : “Next week. 15 Agustus 2011.” Katanya sembari ngeloyor.
Sebegitu mendadakah infonya? Sampai baru hari ini dikabarkan? Huhu… aku pun menangis dan bersorak ria dalam hati *GJ!*

Menyebalkan!
Eh tapi tunggu… what? Kalimantan??? Ya ampuuun, bukankah pulau itu tertera dalam daftar 100 targetku? Aku check selepas pulang kerja, ternyata benar! Yihaaa… aku jingkrak-jingkrakan ga jelas bersama temanku di atas kasur spring bad kosan. Ahahaha… begitulah…

***

Hari H pun tiba…
15 Agustus 2011
Pagi-pagi sekali selepas shalat subuh, aku berangkat bersama si beaty. Menitipkan si beaty di kantor kemudian pergi bersama temanku menuju bandara soetta (Soekarno Hatta).
Sempet uring-uringan juga dikarenakan tidak ada satupun orang keluarga yang mengantar. Yang akhirnya ku sadari betapa tak mensyukurinya aku atas nikmat ini, Astagfirullah…
Perjalanan menuju soetta tak begitu menakjubkan karena memang sebelumnya pun pernah singgah ke sana, ketika hendak ke singapur (insyaAllah, nanti ku ceritakan ya, hehe)
Meeting point bersama perusahaan lain di KFC (What? KFC? Ga pada puasa apa?). tenang, aku dan temanku tetap puasa kok :P

Ketika bertemu dengan delegasi dari perusahaan yang mengurusi software bernama tell me more itu, kami pun check in dan langsung menunggu di ruang tunggu, sekitar jam 9.00 WIB, rajin banget kan? padahal pesawat take off jam 12.15, ehm…

Ngobrol sana-sini bareng kedua partner dari perusahaan itu, membuat wawasanku bertambah akan sebuah content yang over all sama saja dengan kursus bahasa inggris yang dulu pernah aku coba di lab English di SMK ku. 

Lama menunggu, akhirnya operator memanggil dan menginstruksi kami memasuki kabin pesawat. Hingga, hup! Aku masuk duduk di kursi nomer sesuai dengan yang ada di tiket. Perjalanan kali ini memerlukan waktu 3 jam dengan perbedaan waktu 1 jam lebih dari WIB.
Sepanjang perjalanan di pesawat, aku lebih memilih menonton film yang telah disediakan di depan. Aku pencet file “Rindu Purnama”, kemudian menontonya. Maksud hati tak ingin tidur, namun kenyataan? Ya, mau gimana lagi, TUMOR IS MY FATE, wkwkwkwk… alias Tukang Molor, hmmm…

Sesampainya di Bandara Balikpapan, aku terkejut, ternyata ketika turun langsung menuju lapangan lepas landas pesawat, tanpa menggunakan escalator seperti biasanya. Waaah, kereen, berarti bisa foto-foto depan pesawat? Pikiranku langsung bereaksi :D

Keluar bandara, sudah ada yang menyambutku dengan tulisan terpampang jelas-jelas namaku, ceile, udah berasa kayak seleb yang dikrumuti fans-fansnya, ahahaha… *Jitak kepala sendiri*

Ternyata yang membawa karton bertuliskan namaku tersebut adalah driver yang menjemput kami. Aku pun berbasa-basi dengan si bapak driver tersebut (lupa namanya).
Tak langsung menuju Samarinda, karena aku bernarsis ria dengan teman temannya SMA (halah ribet, pokoknya temen dech). Setelah sekian lama tak bersua, Alhamdulillah Allah mempertemukan kami dikesempatan yang hanya beberapa menit saja, tidak sampai jam! Tak masalah, yang penting keep ukhuwah and silaturahminya, bukan begitu?

Oh, ini tah Balikpapan madinatul iman? Subhanallah… aku berkali-kali bertasbih. Bahagia itu serta merta menyerangku, membuat bibirku merebahkan senyum, ckckck… Bahagianyaaa…
Sepenjang perjalanan Balikpapan – Samarinda, hampir dari mulai jalannya, kelak-keloknya, hutan-hutannya, pemandangannya, persis sekali dengan jalan dan pemandangan Lembang – Subang…  yang membedakan mungkin hanya tanaman saja, jika di di lembang berjajar pohon-pohon pinus dan jati, disini berjejer pohon sawit. 

Dan aku memecahkan salah satu teka-teki yang dibuat oleh pikiranku sendiri. Apakah itu? Ya, asal-usul kota tersebut dinamakan Balikpapan. Kenapa? Kalian tahu? Karena hampir 80% rumah-rumahnya menggunakan papan bukan tembok seperti rumah-rumah biasa. Ga percaya? Harus dunk! *hadeuh lebay*

Aku pun angguk-angguk sendiri, bukan main.
Aku tak bisa tidur, tentu saja. bagaimana tidak, karena perjalanan begitu berkelak-kelok. Baru tidur sedikit, eh udah miring kanan, sebentar miring ke kanan, miring lagi ke kiri, begitu seterusnya sampai ku temukan sebuah tempat bernama Swissbell hotel borneo, nama yang keren bukan? Yupz, pas ketika adzan maghrib berkumandang, kami langsung disambut ke lobi untuk menyantap makanan yang disediakan. Udah kayak orang kesurupan, aku minum air berapa ember banyaknya (embernya seukuran gelas lho ya :P)

Hmmm, berasa seperti orang kaya sedunia, mau makan apa saja tinggal sikaaaat… Eh, banyak orang bule juga lho disini, bener-bener dech… hotel berbintang sepertinya, bintang 7 kali ya? Lho, bukannya itu puyer ya? Ahahaha…
 Bentar ah… aku istirahat dulu…
***
Sampai mana tadi? Oh, sampai swissbell hotel ya? Okey, perjalanan kali ini, kita lanjutkan ke Embalut Site ya…
Ehm, tahukah kalian? Perjalanan menuju embalut site kurang lebih 1 jam dari hotel. Kampung benar-benar kampung, pedalaman benar-benar pedalaman, hutan? Ya, bisa dikatakan hutan,hihi…
Hampir setiap rumah yang ada, pasti di luarnya ada mobil, seberapa kecil dan kumuhpun itu rumahnya. Waah, keren ya?
Embalut site yang merupakan cabang dari ITM (Indo Tambang Megah) berada persis ditengah-tengah hutan. Memasukinya serasa di film the lord of the ring, ketika si Frodo hampir sampai ke mordor. Sebegitu parahkah? Jangan percaya, itu hanya imaginasi yang lebay, ahaha :P

Well, aku tidak akan menceritakan saat aku persentasi pada orang-orang Thailand and embalut itu ya, nanti akan beda lagi postingannya (insyaAllah), intinya kita focus pada “Sepanjang Perjalanan!” Setujuuu? SEPAKAT!

Di hari yang ketiga, kami diajak jalan-jalan menuju Kutai Kartanegara. Tahu kan tentang kerajaan Kutai? Ga tahu? Browsing di Google!
Dari Embalut berbelok ke Kutai, memerlukan kurang lebih 1 jam dengan kecepatan 80km/jam. Aku bisa menyaksikan betapa indahnya Sungai Mahakam dan kemudian melihat dengan takjub Kutai itu sendiri. Subahanallah, pemandangannya benar-benar menakjuban!
Di tempat ini, kami hanya numpang narsis!



Pak Y  : “Coba kalau ada sesuatu yang aneh pas muncul di kamera ya?”
Aku     : “Maksudnya? Penampakan gitu pak?”
Pak Y  : “Hooh, hiiiiiih… kesannya gimana gitu.” Katanya dengan bergidik.
Pak K  : “Lihat aja, tar malam nongol lho…”

Dan tahukaaaaaaaaaah??? *bacanya dengan nada Fanny Rose hostnya  silet ya :D*
Ada kejadian aneh yang membuat aku pun ikut-ikutan bergidik…
Ketika sahur tiba, aku diketuki pintu oleh teman-teman pak Y dan pak K itu. Ketika aku keluar dengan tampang bego melihat mereka berdua menungguiku.
Aku     : “Hah? Kalian tidur sekamar berdua?” kataku dengan heran.
Pak K  : “Iya, lagi pengen aja…”
Aku pun percaya saja dengan kata-kata mereka. Sesampainya di restaurant hotel, aku langsung menyerbu hidangan makanan untuk sahur. Aku ambil bubur ayam, ambil sosis, ambil nasi juga, ambil segala yang ada dan tentunya selalu dengan es susu segar, wkwkwk *rakus amat ya? Fiktif kok ini :D*
Pak K dan Pak Y mengambil meja kosong yang telah tersedia. Aku pun menghampiri mereka, ku dapati mereka sedang terlibat pembicaraan serius.
Aku     : “Nah lho, ngomongin aku yaaa???” Dengan tampang watados.
Pak K  : “Ga kok, yeee…”
Aku     : “Ada apa sih? ada apa? kok serius amat? Bagi-bagi napa kalau punya cerita.” Kataku dengan tampang memaksa.
Pak Y  :” Yakin nih mau tahu? Tar malah parno lagi…”
Aku     : “Tenang pak Parno kan Cuma bisa prok-prok-prok doank :P” Gariiiing!!!
Mengalirlah cerita mistis itu dari mulut Pak Y dan Pak K. pak Y kedapatan ditertawakan oleh seorang perempuan di dalam kamar hotel, sementara Pak K mendapatkan sebuah anugerah geruman yang nyaring di dalam kamarnya. Larilah si Pak Y menuju tempat peristirahatan Pak K dan that’s why mereka bisa bersatu! Ahaha… ternyata cowok juga punya rasa takut ya? Dari situlah, bulu kudukku pada berdiri semua, padahal aku ga instruksi lhooo, aneh!
Benarlah apa yang dikatakan si Pak K dan Pak Y, aku akhirnya parno juga setelah mendengar cerita mereka tersebut. Selepas sahur aku ga tidur lagi, TV on terus dan volume nya aku full kan, horden jendela kamar aku rapatkan serapat-rapatnya, merapalkan hafalanku dan setelah lama akhirnya terpejam juga, ahaha… Tumor akut! Dan terbangun saat adzan subuh memanggil.

Ah, dasar! Ada-ada saja! 

Let's sing a song...
Berjalan di sekeliling alam
Sepanjang perjalanan
Terpukau aku membaca pesan
Kebesaran Illahi

Segalanya telah nampak sempurna
Gunung ladang air angkasa raya
Hanya satu kata yang bisa ku ucap
Maha Suci Allah pencipta alam semesta ini

Berarah pohon di tepi jalan
Sepanjang perjalanan
Sejuknya sampai hinggap di hati
Membuatku bahagia

ta ta ra ra...,ta ta ra ra..., ta ta ra ra ra ra ra ra ra (2x)


No comments