@copy right : Shine Fikri. Powered by Blogger.

Dan Bila Hati Dijadikan Meluap


 

Bismillah...

Eaaa, ngomonginnya hati melulu. Ada apa sih? Ada hati yang tersakiti, oooppss.. Ga sih, nyambung soal kisah sahabat yang sebelumnya, yang akhirnya jadi tulisan suka-suka di blog ini, jadi pengen cuap-cuap aja jadinya. Habis bagaimana ya gereget rasanya ingin menuliskan kisahnya. Seolah-olah, seakan-akan Aku sendiri yang mengalami. Betapa sakitnya membayangkannya ya, naudzubillah... dududu...

Ternyata jauuuh sebelum apapun terjadi Allah tuh sudah ngasih kode lho dalam Qur'an yang bahkan sudah familiar sekali diingatan Kita. iyup, siapa yang ga hafal surah an-Nas coba? Insya Allah kalau muslim kayaknya hafal ya... dan kayaknya jadi favorit saat Shalat, wkwk...

Jadi di surah an-Nas ayat 5 terkandung arti yang dalam sekali mengenai dada yang mengandung panglima tubuh kita, betul, ia bernama hati.

Dada tempat semua bisikan. QS. an-Nas :5


   •     Di dalam dada manusia terdapat hati, yang akan selalu dibisiki oleh syetan dari kalangan jin dan manusia.

   •     Manusia tidak akan bisa mengalahkan syetan kecuali atas perlindungan Allah. Karenanya, kita harus selalu mengingat Allah, dan memohon perlindungan kepada Allah. Jika mengingat Allah, syetan akan ‘mengecil’, namun jika lalai mengingat Allah, maka syetan akan ‘membesar’ sehingga mudah melakukan kemaksiatan

Nah, hubungannya dengan kisah sahabatku itu apa sih? Jadi, ketika memang alasannya ingin menikahi, tidak begitu caranya seharusnya. Serusak apapun hubungan suami istri jika tidak dikomunikasan dengan cara yang makruf maka tidak akan menemukan solusi. Apalagi ketika salah satu dari keduanya justru mengkomunikasikan pada orang lain. Hiyaa, bukannya jadi solusi malah nambah masalah itu mah namanya. Kenapa?

Pertama : Permasalahan kamu akan tetap sama dengan pasanganmu, tidak menemukan titik temu, karena adanya gap.


Kedua : Menambah masalah karena membuka lebar pintu masuknya syaitan untuk membisikkan yang indah-indah pada orang lain yang bukan muhrim denganmu. Sudah mah dibisikkan syaitan eh ternyata gagal rencana nikahnya karena istri sah ga setuju bahkan memutuskan jalan ninja sendiri jika sang suami tetap melangsungkan pernikahan. Ujungnya dzolim! Bagi istri sah itu terasa menyakitkan karena merasa dikhianati. Bagi orang lain yang menurut kamu adalah solusi bagi masalahmu dan istrimu juga sama akhirnya menyakitkan. Ketika harapan tak berjumpa dengan kenyataan, PERIH JENDERAL! Maaf, capslock jebol. wkwkwk...

Persepsi yang dibangun oleh seorang pria : Ah, istri gue ga perhatian, apa-apa sendiri, gimana ni caranya biar ga sepi dan hampa? Istikharah ah, cling keingetan sang mantan pujaan hati. Dengan semangat menggebu ditunggangi dorongan syaitan "ayooo kontak... ayoo kontak... Gpp, kamu kan niatnya baik ingin menikahinya bukan ingin bermaksiat dengannya. Ayooo kontak aja. Istrimu ga tahu apa-apa kok."

Cling, WA pertama pun dimulai.

Cling, Gayung pun bersambut.

Cling, Mereka katakan itu adalah "Cinta ini adalah rasa dari Allah. Rasa itu memang anugerah dari Allah kan? Dari mana kaidahnya kalau Cinta itu sesuatu yang salah jika belum akad?"

Ahihihi, berhasil berhasil berhasil horeeee, kata dora eh kata syaitan maksudnya.

Dibahaslah tujuan menikah yang sangat membuat candu.

Cling, mulailah taaruf dengan kata-kata romantis yang bahkan tidak pernah diucapkan pada pasangan halal.

Cling, lanjuuut teruuus, rasa ini kok muncul begitu menggebu. Kok tiba-tiba rindu ya, hmmm, indahnya jika bisa memilikimu. Engkau adalah yang paling mengerti soal aku.

Cling,  ghibahin kekurangan dan kesalahan istri.

Cling, Engkau adalah lelaki shalih yang selalu aku impikan dalam tidur nyenyakku. Begitu sempurnanya Engkau di mataku.

Cling, bahas soal nanti kalau sudah jadi istri mau ya jadi sekertarisku, bendaharaku. Sementara ketika berbicara dengan istri sahnya saja sering kali hanya bentakan demi bentakan yang istrinya rasakan.

Cling, yeeees kita 1 passion. Sebentar lagi akan terwujud, kita dipersatukan.

Aaaakkk, indahnya di tamaaan impian jaya ancol, fantasiiii, wkwkwk malah nyanyiii...

Wooooy, realistis woooy... Hati-hati bawa hati, jangan terlalu dibawa melambung tinggi, kalau jatuh sakitnya bisa benjut ceuk urang sunda mah.


Mungkin ini sebagai peringatan ya bagi para Suami jangan pernah membuka obrolan. Bagi akhwat baik gadis atau sudah janda, ketika ada seorang pria beristeri dan beranak pinak memintamu, jangan langsung menyambutnya dengan segenap hati yang engkau miliki. Sebesar apapun perasaanmu kepada pria ini. 

Jawab tegas saja : Tanyakan isterimu, jika dia ridho, silahkan hubungi saya lagi! Titik. begitu. Belajar memanusiakan manusia, apalagi sama-sama perempuan. Jangan terlalu menanggapi pria yang sedang galau dan hampa. Tidak semua perasaan yang ada dalam dadamu harus kamu tampakkan pada orang lain apalagi yang bukan muhrim. Gawat ceu! Sejatinya, hubungan non halal tidak akan pernah terjadi jika perempuannya pun tidak menanggapi.


Dan akhirnya Allah tampakkan ke wajah istri sahnya ini lho ada sesuatu yang terjadi pada pasanganmu yang kamu harus tahu ini.

JEGER! Gonjang-ganjing rumah tangga pun terjadi. See? Bukannya jadi solusi malah semakin runyam ya kan? Ku menangiiiiiisss membayangkan... indosiar banget, wkwkwk...

Lagi dan lagi, syaitan bertepuk tangan. Ayooo dong minta cerai aja sama suamimu, ih kamu digini-giniin, sanggup emang? Harga diri kamu tuh dimana? Udah, kabur aja! Bawa anak-anak, cepeeet!

Goalsnya syaitan : Melihat rumah tangga hancur, cerai!

Padahal kondisi si istri ketika suami kontakan dengan perempuan lain adalah ia tengah membenahi diri dengan ilmu dan amal sholih yang coba ia bangun (yang tanpa si suami sadari). Fokusnya setiap hari adalah bagaimana cara lebih dekat dengan Rabb-nya.

Yang kemudia ditunggangi lagi dan dicap : Yaelah, instropeksi dong wooi kenapa suamimu sampai berpaling begini, giliran suami ke yang lain aja, menye-menye seolah-olah kamu korban. Kebakaran jenggot, mohon-mohon mau berubah, yaelah basi tau ga sih lu! Ketika suami minta nikah lagi yang salah pasti isterinya.

Sabar.. Sabar ya Sahabatku, dalem banget ya lukamu. Tapi Aku yakin sih kamu bisa, kamu kuat sehingga ini menjadi alasan kenapa Allah memberikan ujian sedahsyat ini. Betul, ujian Allah tuh tanpa aba-aba ya, ga kayak ujian sekolah dimana kita bisa belajar mempersiapkannya terlebih dulu.

"Barang siapa menipu dan merusak (hubungan) seorang hamba dari tuannya, maka ia bukanlah bagian dari kami. Dan barang siapa merusak (hubungan) seorang wanita dari suaminya, maka ia bukanlah bagian dari kami." -HR. Abu Hurairah-

Endingnya gimana? Alhamdulillah sih sudah selesai tapi entah ya semoga beneran selesai. Sahabatku dan pasangannya memulai dari nol lagi, mencoba memperbaiki diri dan biar Allah saja yang tahu isi hati, setulus apa pengorbanan kita pada pasangan. Niatkan lillah, billah, fillah... Itu saja.
 

Dada tempat menyimpan sesuatu. QS. al-‘Adiyat ; 10


   •     Allah mengetahui segala yang tersimpan di dalam hati.

   •     Ketika di dunia, manusia bisa menyembunyikan apa yang ada di dalam hatinya di hadapan manusia, namun di akhirat kelak, Allah akan membongkar semua rahasia hati. Sehingga menjadi jelas, siapa yang beriman, dan siapa yang munafik.

   •     Pentingnya amalan hati di atas amalan lahiriyah. Menjaga kebersihan hati adalah lebih utama karena hati adalah panglima.

Aku milih kamu kok.

Beneran? Kamu cinta ga sama aku?

Cintalah...

Duhai kakanda, matamu itu tidak bisa berbohong. Batin si Istri.

Terus sang suami dalem hatinya : Ya, dari pada gue bonyok. Bohong-bohong dikit gak papa dah demi nyenengin hatinya.

 Heiiii, padahal apa sulitnya menanamkan rasa cinta pada pasangan halalmu? Ingat saja kebaikan-kebaikannya? Maka disanalah akan tumbuh kuncup bunga bermekaran. Bukankah amalan yang paling ringan namun pahalanya sama dengan pahala mencari nafkah adalah mencintai pasangan halal? Yes, keywordnya : mencintai, yang  halal tapi ya. Jangan sekate-kate bilang : cinta karena Allah ketika belum akad. Sengeyel apapun kamu. Mana mungkin cinta karena Allah takut banget Chatingannya ketauan sama pasanganmu? Mana mungkin cinta karena Allah nunggu sepi dulu baru asik masuk chatingan? Toktoktok.. Nurani, where are you??? Ada?

Iiiih, ga bisa maksa-maksa gitu dong. Namanya cinta ya susah. Yakin? Mungkin yang tergambar adalah kekurangan dan kesalahan pasanganmu  saja. Ingatkah ketika segala benda apapun termasuk mahar, istrimu korbankan hanya untuk mendukungmu? Merelakan segala apapun miliknya untukmu? Atau Engkau telah buta dengan kebaikannya sehingga pesona diluar lebih memikat?

Hmmm, kadang lucu ya, setan bisa membisikan kesedihan lewat satu kenangan sampai kita lupa Allah pernah memberikan beribu kebahagiaan. Ini bener kok, Saya pun suka ngerasa begitu, huhu, astagfirullah...

Jadi gimana dong? Ya, intinya biar sama-sama legowo, mulai dengan hal ini sih :

   •     Pentingnya menjaga lurusnya niat ketika beramal, memaafkan kesalahan orang, memohon perlindungan kepada Allah dari sifat riya, sombong, bangga diri, dengki dan penyakit hati lainnya, seperti seorang sahabat yang disebut Rasulullah sebagai penghuni surga dikarenakan setiap malam ia membersihkan hatinya dari penyakit hati. Apalagi untuk pasangan kita ya, maafkan maafkan maafkan, mereka bukan dicipta dari cahaya yang taatnya seperti malaikat.

   •     Keutamaan menjaga aib orang lain, agar Allah menjaga aib kita ketika di hari akhir.

Ssssttt, suami istri itu pakaian, ketika pakaiannya kering kayak kanebo kering, ya jangan coba-coba dong dibuka lalu pengen ganti baru, auratnya nanti keliatan. Pergilah untuk membasahinya di tempat yang makruf.

Saling menutupi aurat, itu yang sangat Allah anjurkan bagi sebuah hubungan suami isteri.

Nah, PRnya bagi siapapun yang terdzolimi, mohonkan saja hidayah Allah datangkan pada setiap hati yang pernah menyakiti kita. Karena tidak ada daya dan upaya selain kekuatan dari Allah...
 

Dada tempat kelapangan jiwa


   •     Kelapangan jiwa adalah karunia yang besar dari Allah kepada Rasulullah. Dengan kelapangan jiwa itu, Nabi sangat mudah untuk mengikuti aturan Allah, dan menerima ketentuan Allah (takdir) baik yang berupa kenikmatan, maupun berupa musibah.

   •     Rasulullah mencontohkan bagaimana lapangnya jiwa Nabi Muhammad ketika dihina, disiksa, ketika mendapat amanah dari Allah, dalam keadaan apapun. Kita harus berusaha meneladani Rasulullah. Lapang ketika mendapat nikmat ataupun ujian, lapang untuk memaafkan, lapang untuk taat atas aturan Allah.

   •     Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itupun baik baginya (HR.Muslim no. 2999)

Kini, mari Kita berlapang-lapang, melapangkan jiwa, sahabatku. Insya Allah, sahabat yang paling aku yakin kuat itu akan kembali seperti semula. Karena Kita punya Allah ya. Memilih untuk tulus lillah, billah, fillah, itu terasa lebih menyejukkan dibanding harus menyimpan sekam dalam hati. Apapun yang telah diperbuat oleh suamimu, tetap saja Ia Qowwam-mu yang harus Engkau jaga kehormatannya.

Meskipun sabar itu kamu masih khilaf dipukulan pertama, terus saja merayu Allah. Allah bahkan tak pernah tidur untuk mendengar semua keluh kesahmu. Allah menyeru, Allah rindu dengan isak tangismu di sepertiga malam yang sering engkau merasa gersang sebelum ujian ini terjadi.

Bilhikmah. Ya, setiap ujian atau musibah memiliki hikmahnya masing-masing. Semoga setiap Kita bisa menyemai hikmah itu lalu membawanya menjadi amalan yang tidak bocor. Kita akan memanennya kelak di hadapan Allah. Mari memulai semua itu dengan upaya membersihkan hati dan jiwa Kita dengan tazkiyatunnafs... Caranya? Banyak sekali.

Satu hal, karena ini penyakit hati, ketika sedang sendiri tolong jangan ucapkan : Yes, Saya sedang sendiri, ada kesempatan ni untuk iseng main-main lagi. Tapi ucapkan, tanamkan dalam hati : Diriku ada yang mengawasi.

"Dan Allah Maha mengawasi segala sesuatu." (QS. al-Ahzab : 52)

Sedahsyat apapun godaannya untuk bermaksiat, jika itu yang sudah tertanam dalam diri, maka tidak akan pernah mungkin seorang suami bisa menyakiti perasaan isterinya pun sebaliknya. Saling menjaga apa yang telah dipersatukan itu effort, jangan rusak kebahagiaan rumah tangga kalian hanya dengan sering tolah-toleh atau stalking di media sosial perempuan atau lelaki lain. Betul, ini terjadi kok. Ada yang sampai cerai gara-gara suaminya sering sekali lihat "topeng" yang nampak di media sosial dan membandingkannya dengan isterinya. Ini nyata kejadian sama temannya sahabatku. 

Semoga dimanapun Kita berada, hati kita terjaga dari segala bisikkan, dari segala keinginan untuk berkhianat. Naudzubillah... 

Lalu bagaimana ketika kepercayaan yang susah payah dibangun, harus luluh lantah lagi pada akhirnya?

Teringat sebuah nasehat indah sekali yang isinya :

"Allah mengerti hatimu lebih dari yang engkau ketahui, Allah menjangkau pikiranmu lebih dari yang engkau bayangkan, Allah merancang kebahagianmu lebih dari yang engkau rencanakan."

Yakini saja itu, karena yang menurutmu baik belum tentu menurut Allah. Perbaiki diri, ikuti alurnya, nikmati prosesnya, sudahi kesakitannya. Sesungguhnya tidak akan pernah ada orang yang benar-benar bisa berempati kepadamu selain yang pernah mengalami hal yang sama. Maka mengadu saja pada Allah, jangan kasih kendor! Anggap saja ini adalah bagian dari proses pendidikan Allah terhadap kita, agar kita mendewasakan diri. 

Selamat menyelam di lautan penuh predator, semoga Engkau selamat dengan senantiasa membawa iman dan qolbun salim, aamiin...

No comments