Siapa disini yang memiliki impian? Pasti dong setiap orang yang ingin maju, memiliki impian yang ingin digapainya. Saya jadi teringat ketika dulu berjuang ingin kuliah. Ngumpet-ngumpet, berbohong pada orangtua hanya demi ikut SBMPTN. Pasalnya orangtua sudah pasrah, menyuruh saya untuk bekerja dulu. “Nanti, setelah kamu bekerja, uangnya kan bisa buat kuliah.” Betapa hati saya teriris seperti kacang yang sedang saya iris untuk dijual, dibuatkan rempeyek.
Setelah pengumuman itu hadir, saya diterima disebuah Universitas ternama di Depok. Saya tentu membawa kabar itu dengan hati berbunga-bunga. Namun apa yang terjadi? Tangisan orangtua yang berulang kali meminta maaf agar saya mengundurkan diri, bersabar menunggu tahun depan.
“Pak bu, percayalah. Kata teman, jika kita sudah masuk Universitas negeri, maka tenang saja beasiswa akan bisa banyak dicari.”
“Iya, tapi kehidupan kamu sehari-hari bagaimana? Tempat tinggal dan lain sebagainya?”
“Bisalah gampang bu. Nanti tinggal tidur di mesjid aja dulu sementara waktu.”
“Tidak! Kamu perempuan! Pokoknya untuk kesekian kalinya, patuhi perinta Ibu dan bapak, Bapak minta tolong untuk kerja dulu saja.” Baru kali ini saya melihat Bapak menangis sesenggukan di depan saya. Bertambah pilulah hati saya. Hingga akhirnya saya memutuskan, mengikuti apa yang telah Bapak katakan.
Drama banget ya? Pasti! Namun itulah kenyataannya, ketika keterbatasan materi dan lokasi yang jauh dari pelosok desa terjadi betul pada kehidupan saya. Seolah orang miskin tidak berhak mendapatkan pendidikan yang sama.
Oleh sebab itu, adik-adik yang tinggal di pelosok dan memiliki impian, kejar impian kalian, lampaui batas maksimalmu karena bagaimanapun hidup akan hampa tanpa impian dan cita-cita. Sudah ga jaman lagi, ngedrama macam saya dulu. Banyak beasiswa yang bisa didapatkan dengan benefit yang jauh melebihi sekedar bayar SPP.
Kamis, 26 Juli 2018 di The Hook, Jaksel. Saya menghadiri sesuatu yang penting sekali untuk setiap kalian yang memiliki mimpi. Apa itu? Yaitu SCG Sharing The Dream.
SCG (Siam Cement Group ) merupakan sebuah perusahaan raksasa yang memiliki fokus pada SD (Sustainable Development) yang mengedepankan keseimbangan sumber daya manusia, lingkungan, social dan ekonomi.
Lalu apa kaitannya antara SCG dengan Beasiswa? Karena fokus di pengembangan berkelanjutan itulah, SCG memiliki program CSR tahunan yaitu SCG Sharing The Dreams. Menariknya, program yang telah berjalan 5 tahun ini bukan hanya beasiswa yang diperuntukan anak-anak berprestasi, lebih dari itu SCG memperhatikan nilai-nilai moral yang harus dimiliki oleh para pelajar. Keren ya? Karena seperti kita tahu, pintar saja ga cukup, jika attitude nya tidak menggambarkan orang terpelajar.
Ki-Ka : Setiawan, Tasya Kamila, Mba Novia dan MC |
Nah, ketika acara tersebutlah hadir narsum kita yang sharing pengalaman keseruan dan tantangannya dalam mendapatkan beasiswa SCG Sharing The Dreams ini. Ada Mba Novia Kardiyanti, Brand and Communication of SCG Indonesia, dan Awardee ada Tasya Kamila dan Setiawan Novaldi sebagai Alumni Sharing The Dreams.
Latar belakang dari diadakannya Sharing The Dreams sendiri menurut Mba Novia yaitu SCG punya semangat tentang passion for better future.
Mr. Nantaphong |
Sebelumnya acara dimulai oleh sambutan dari Direktur SCG yaitu Mr. Nantaphong Chantrakul yang mengemukakan bahwa SCG dengan segala inovasinya berkomitmen untuk memberikan kontribusi sebanyak-banyaknya untuk ASEAN terlebih untuk Indonesia. Bahkan di tahun 2018 ini akan ada 2310 beasiswa yang tersebar, bukan hanya di Indonesia tapi juga Taiwan, Laos, Kamboja dan negara lainnya.
Kembali lagi pada narsum kita yang sekaligus awardee, Tasya Kamila memberikan sharing menarik ketika ia berjuang mendapatkan beasiswa. Ya, karena ketika lulus S1, ia sudah dilepas oleh orangtuanya, artinya jika ia ingin melanjutkan kuliah lagi, orangtuanya tidak lagi ikut campur dalam hal biaya kuliah. Sehingga Ia pun menemukan SCG Sharing The Dream ini dengan segala tantangannya. Dengan beasiswa ini, ia akhirnya dapat menamatkan S2 di Amerika selama 2 tahun. Dan pastinya dengan adanya beasiswa dari SCG sangat memberikan kemudahan akses untuk siapa saja yang memiliki passion melanjutkan impian dan meraihnya. Motto Tasya dalam dunia yang ia geluti (entertainment) ia ingin selalu “Spreading The Positivity”.
Beda lagi dengan Setiawan yang tumbuh dari kalangan menengah ke bawah. Perjuangannya tentu saja terkait tekhnikal. Seperti ketika ia sudah deadline hendak menulis esai, tiba-tiba di warnet komputernya mati dan segala macam cara ia lakukan. Akhirny ia lolos dan mendapatkan beasiswa dengan jurusan sesuai passionnya yaitu pembangunan.
Insight yang dapat saya tangkap dari ketiga narsum tersebut adalah...
- Gali informasi sebanyak-banyaknya tentang beasiswa.
- Ikuti prosedur yang ada
- Tanamkan rasa percaya diri
- Spreading the positivity
Keuntungan yang didapatkan dari beasiwa ini :
- Orang-orang yang memiliki keterbatasan materi dapat tertolong dengan adanya beasiswa ini
- Inspirasi berkelanjutan. Biasanya setiap Kakak angkatan yang telah mendapatkan beasiswa akan menularkan kiat-kiatnya pada adik kelas yang memiliki kesamaan nasib.
- Lampaui batas. Pelajar/Mahasiswa yang memiliki passion tentu akan berjuang, menyingkirkan keterbatasan yang ada. Sehingga masalah demi masalah yang menghalangi keterbatas setiap anak terpecahkan.
- Meringankan beban orangtua serta pada akhirnya akan memberikan feed back pada keluarga untuk memutus rantai kemiskinan.
Lalu apa saja sih persyaratannya?
- Apply Berkas-berkas
- Esai yang membangun jati diri,
Tema tahu ini esainya aalah Keluargaku, Semangatku untuk masa depan.
- Tahun sebelumnya fokus pada pelajar SMA saja sekarang sudah merambah ke Universitas
- Persentasi. Nantinya akan diminta untuk mempersentasikan Esai yang telah ditulis dan wawancara.
- Jika lolos seleksi
Kenapa SCG fokus di Pendidikan?
Karena pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental sekali untuk merubah kehidupan di masa depan yang lebih baik. Pendidikan merupakan hal yang sangat krusial, sehingga menjadi sebuah sarana bagi para pelajar yang punya cita2 untuk melanjutkan pendidikannya. Harapannya penyerataan pendidikan pun bisa teratasi dengan adanya berbagai macam masalah kompleks yang ada di Indonesia ini seperti letak geografis, latar belakang keluarga, kemiskinan dan lain sebagainya.
FGD (Focus Group Discussion)
Setelah ketiga narsum memberikan pencerahan, masing-masing meja diminta untuk mendiskusikan tema yang telah ditentukan. Saya sendiri masuk group 2 yaitu membahas tentang Elaborate Spirit “No One Left Behind For Children In Education”. Hal ini tentu sesuai ya dengan apa yang pernah dikatakan Presiden Obama. Bahwa seharusnya tidak ada anak yang tertinggal dalam hal pendidikan.
Untuk mencari solusinya, group 2 terlebih dahulu memetakan masalah apa saja yang menjadi faktor Children Left Behind.
Persentasi Perwakilan Dari Grup 2 |
Sehingga dengan mudah kita bisa mengambil tindakan solusi yatu memberikan sebanyaknya-banyaknya informasi dan campaign #ciptacipta (percuma punya cita-cita jika tak mencipta). Penyebarannya secara terintegrasi baik dunia nyata maupu digital. Seperti memberikan penyuluhan ke pelosok-pelosok dan menyebarkan informasi dalam dunia digital seperti blog, media sosial dan lain sebagainya.
Hasil Analisis dan Diskusi Grup 2 |
Dari semua tema yang ada, masalah terbesar dalam pendidikan adalah pemerataan. Dimana si kaya lebih bisa melanjutkan studinya, dan si miskin pasrah menerima keadaan “toh ujung-ujungnya jadi petani juga seperti ayahnya”, misalnya.
Atau letak geografis yang cukup kompleks, sehingga keterjangkauan pendidikan yang seharusnya merata, belum bisa teratasi. Akses pendidikannya lah, fasilitas pun tenaga SDM nya untuk berkontribusi langsung.
The Conclusion |
Oleh karena itu, ini adalah PR bersama, baik pemerintah, SCG sebagai perusahaan bisnis terkemuka dan setiap individu yang ingin membuat dunia ini lebih baik dan sukses di masa depan.
Acara ditutup dengan keseruan foto bersama 💕 |
Halo mba, smoga makin banyak yang mendapatkan keseruan untuk memperoleh beasiswa ya mba. Aku senang deh ikut acar gini sehingga bisa termotivasi untuk mengejar pendidikan lebih tinggi. Salut !
ReplyDeleteterima kasih sharingnya...
ReplyDeleteboleh juga nih rekomendasikan ke adek yang masih sekolah, biar bisa sekolah tinggi2 gitu kali ya :)
ReplyDeleteMasih bnyk yah anak muda di luar sana yg ingin kuliah tp terpentok biaya. Klo aku dr sekolah dulu spt sdh tertanam diotakku klo mau kuliah ya hrs negeri spy bayar kuliahnya murah dan bnyk kesempatan dptin beasiswa. Aku senang nih dg program SCG ini krn dpt membantu anak muda berprestasi yg minim biaya utk bisa meraih mimpi.
ReplyDeleteAku pengen banget dapet beasiswa ke luar negeri macam tasya, tapi kalo sekarang udah punya anak begini, kadang mikir masih bisa ga yak buat ngejar kuliah di negeri orang.
ReplyDeleteDramanya pernah aku rasakan, alhamdulillah tetap bisa kuliah meski D3, dan dapat beasiswa itu sangat membantu banget, sampai akhirnya aku buktikan ke orangtua bahwa ketakutan mereka selama ini gak terbukti.. Pengen lagi nih kuliah dan dapat beasiswa, tapi #lirikanak-anak
ReplyDeleteAKu suka sama program-program kaya gini,beasiswa pendidikan, jadi buat yang cerdas tapi terbatas soal biaya atau karena daerahnya minim akses,bisa diberdayakan dan merasakan pendidikan seperti anak-anak di kota besar.
ReplyDeleteWah keren banget SCG Sharing The Dream ini. Ternyata ga cuma untuk anak2 pintar yg ga mampu. Anak2 pintar juga harus punya attitude dan akhlak yang baik untuk menunjang kecemerlangan otaknya. Jadi kalaupun memperoleh beasiswa sekolah di luar Negeri bisa mengharumkan nama bangsa ya.
ReplyDeleteprogramnya keren banget.. semoga bisa terus membantu anak-anak Indonesia yang memiliki potensi
ReplyDeleteBagus banget ya program SCG Sharing The Dream ini, bagus diketahui buat mereka yang mau mewujudkan impian tapi punya keterbatasan yaaa
ReplyDeleteProgramnya harus didukung kita semua ya demi kemajuan anak-anak Indonesia
ReplyDeleteTasya Kamila itu artis bukan sih? Hebat ya para pejuang beasiswa ini. Aku mah dulu pejuang akad nikah.
ReplyDeleteSayang bnget ya mbak, jadi ingat pengalaman saya yg ceritanya gak jauh beda dari kisah mbak Shine yg dilarang ortu. Untunglah ada SCG ya mbak, moga makin banyak anak yg mendapat beasiswa
ReplyDeleteDuuh jadi sedih baca ceritanya mbak. Kalau aku ceritanya sedikit berbeda. Aku tidak lolos ujian SPMB nasional pertama yang aku ikuti, terus memutuskan untuk menunggu satu tahun untuk ikut ujian lagi biar bisa dapat sekolah negeri. Alasannya karena adik-adikku kasihan kalau mereka nanti nggak kebagian sekolah. Alhamdulillah keterima pas mencoba yang kedua kalinya.
ReplyDeleteBeasiswa itu memang sangat membantu, terutama untuk mereka yang berprestasi tetapi mungkin dari segi biaya kurang mampu. Semoga dengan adanya program dari SGC semakin banyak anak Indonesia yang bisa mendapatkan beasiswa untuk pendidikan mereka.
Hiks gak drama2 banget sih Mbak, karena memang realitanya banyak yg pengin kuliah terbentur biaya. Alhamdulillah dua adikku kuliah dengan beasiswa dari kampus + dapat uang juga, yg tentunya sangat meringankan ortu. Nah, masih ada tiga adik lagi yg masih sekolah. Informasi ini sangat membantu.
ReplyDeleteWah Tasya ternyata beasiswa ya ke USA, kirain dibiayain ortu hehe.
ReplyDeleteNgobrolin masalah sekolah jd pengen balik kampus lagi nih mbak :D
Semoga makin banyak anak2 di luar snaa yg bisa kuliah dengan bantuan beasiswa dari SCG Sharing The dream ini ya mbak aamiin
InsyaAllh ini berhunz bngt buat anakku nanti mau mrk sekolh tinggi dgn beasiswa dr SCG
ReplyDeletebermanfaat banget ya acara begini, kalau ada lagi, aku pengen ajak anakku untuk mendengarkan langsung, biar dia bisa apply beasiswa, siapa tau kan dapet, namanya juga ikhtiar hehe makasih informasinya.
ReplyDeleteYa Allah shine.. drama banget ya. Iya, buat kita yg mampu sih ga jadi masalah ya utk biaya sekolah. Tapi bagi yg g mampu?
ReplyDeleteBagus nih program dr ssc. Semoga berkelanjutan terus, sehingga banyak anak2 pinter yang terangkat.
Bicara tentang pendidikan memang ngga pernah ada habisnya ya.. karena pendidikan itu terus berkembang sesuai dengan jamannya.. semoga anak cucu kita nanti mendapatkan pendidikan yang layak, aamiin
ReplyDelete