Siapakah yang dapat menjamin bahwa anaknya akan sesuai harapan orang tua sepeninggal kita? Memastikan bahwa anak akan baik-baik saja berada pada jalan yang lurus. Memastikan anak tumbuh dewasa dengan kemantapan mental yang kokoh sehingga lingkungan seburuk apapun tak dapat lagi menembus benteng pertahanan anak?
Rasanya saya sebagai orangtua, merasa sangat was-was sekali dengan perkembagan zaman yang semakin pesat. Terlepas dari segala kecanggihannya, saya merasa dunia ini semakin kebolak-balik, yang baik dianggap aneh sementara yang buruk dianggap keren.
Bagaimalah....
Saya yang memiliki 2 anak dan akan tiga (sedang hamil) ini meskipun selalu menggali ilmu tentang dunia parenting, saya kira itu saja tidak cukup.
Kenyataannya, banyak orang tua yang sempurna sekali dalam pengasuhan berdasarkan ilmu parenting namun mereka gagal menyaksikan anaknya ketika dewasa. Yang tertinggal hanyalah kenangan lucu anak-anaknya ketika kecil.
Sementara banyak orangtua yang tak mengenal ilmu parenting namun lihatlah anak-anaknya menaruh hormat pada orangtua, setiap nasihatnya di dengar dan ketika dewasa mereka tumbuh menjadi pribadi yang sukses. Sukses dalam artian visioner. Yaitu sukses mengenali tujuan hidupnya sehingga mereka yakin dengan apa yang mereka perbuat.
Lalu, sampai disini, apa yang sebaiknya kita perbuat agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang menakjubkan? Ini dia 3 bekal yang harus kita, para orangtua miliki yang disarikan dari buku Segenggam Iman Untuk Anak Kita karya Mohammad Fauzil Adhim :
- Merasa takut pada masa depan anak kita. Penyebab kelalaian kita sebagai orang tua adalah merasa aman. Kita tidak khawatir dengan anak kita sehingga dengan mudahnya memberikan hiburan berupa TV ataupun gadget. Padahal dalam buku tersebut dikatakan bahwa hiburan diberikan untuk mereka yang telah produktif bekerja keras, untuk pelepas kejenuhan...Tentunya takut di sini dalam hal yang jangkauannya tidak positif untuk anak ya. Gadget masih menjadi PR juga bagi saya. Insya Allah bertahap...
- Takwa kepada Allah SWT. Berbicara soal takwa, saya pun masih awam sekali belajar soal ini. Namun setidaknya dari buku tersebut dijelaskan bahwa dengan takwa, kita dituntun untuk mengendalikan apa-apa yang di luar batas. Seperti ketika kita memiliki jiwa tempramental, karena takwa itulah yang akan mengerem dan menjadi tameng untuk meluapkan emosi secara membabi buta.
- Berbicara dengan perkataan yang benar (qaulan sadidan) “Hai orang-orang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalan dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab : 70-71)
Nah, bagaimana temans... tentunya semua butuh perjuangan ya... Untuk memiliki bekal yang tentu tidak murah harganya.
Bukankah masa depan anak merupakan investasi dunia dan akhirat kita? Wajar bukan jika kita harus mengupayakan apa yang harusnya menjadi bekal kita dalam pengasuhan anak.
Ya, karena pada akhirnya sebagai manusia kita hanya dapat berusaha dan biarkan Allah yang Maha Mengatur Maha Segala menetapkan ketetapannya..
Ada tambahan untuk bekal sebagai orangtua yang harus dimiliki? share di komen yaa... Terimakasih...
Kata2nya bikin adem, Mbak. Anak memang investasi orang tua untuk akhirat.
ReplyDeleteharus baca langsung juga ini, Shine. makasih ya say,, sehat terus juga ya Bumil :*
ReplyDeleteArtikel yg baik untuk orang tua baru ni
ReplyDelete