@copy right : Shine Fikri. Powered by Blogger.

Jasmine, Cinta Yang Menyembuhkan Luka


Judul : Jasmine : Cinta Yang Menyembuhkan Luka
Penulis : Riawani elyta
Penerbit : Indiva
ISBN : 978-602-8277-91-4
Halaman: 320

Sinopsis :
Jasmine ibarat sekuntum melati yang tercampakkan. Dalam gersangnya kehidupan, keindahan parasnya justru mengundang luka. Deab, The Prince, dedengkot jaringan Crea, Crackers, ibarat pangeran misterius dari kegelapan. Menebar petaka, meski begitu, sejatinya masih tersisa sepenggal nurani dalam jiwanya.

Mereka bertemu, dalam kerasnya gelombang kehidupan. Dalam luka-luka yang perih. Namun, dalam badai yang gencar mendera, cinta telah mendatangi mereka. Cinta yang membebat luka. Cinta yang secara ajaib, justru mengajarkan mereka tentang putihnya nurani dan indahnya cahaya.

Resensi :

Siapa sangka pertemuan kedua insan manusia ditakdirkan dalam kondisi hati penuh luka.

Dean Pramudya menggadaikan otaknya untuk sebuah prestasi kejahatan. Cyber crime tingkat Internasional. Bukan kepalang, betapa cerdasnya Dean. Dengan kecerdasannya ia bisa merengkuh apa yg ia mau dengan sekali tepuk. Pun ketika rencananya tak berjalan mulus, ia memiliki segudang siasat untuk segala hambatan yang ada.

Perkumpulan sindikat tersebut berisikan para Mahasiswa cerdas seperti Ioran. Ioran yang memiliki dendam, betapa menyakitkannya hidup ketika melihat kakaknya terbunuh karena sebuah tuduhan dari pihak Bank. Menurutnya cara terbaik untuk membalas semua adalah dengan menghancurkan sistem itu sendiri. Membaca ini, saya merasa memutar film India tentang strategi balas dendam terhadap sebuah Bank, hanya lupa judulnya apa, hihi...

Ioran sangat ingat betul dengan nasehat kakaknya, yang ingin melihat adiknya menjadi sarjana. Oleh karena itulah, ia nekat bergabung dengan The Prince (Dean) demi mengejar cita dan membalas segala sakit hatinya.

Cerita bermula dengan ketangkasan, kecerdasan dan ketaktisan para team Cream Crackers yang dipimpin Dean.
Dari sana saya mulai menebak-nebak, akan sangat seru jika pada akhirnya pembobolan Bank tersebut berhasil tanpa terendus oleh aparat.

Disela-sela ketegangan tim CC, terkisahlan tentang seorang gadis cantik bermata almond dengan penampilan kusut dan tanpa alas kaki. Badannya yang ringkih menafsirkan bahwa ketidak warasan terjadi padanya. Kerjaannya hanya menceracau dan tak jelas statusnya apa. Dan adegan itu, terjadi di Ruli, sebuah perkampungan di Batam. Kampung kumuh, kotor, tempat segala kejahatan berada.

Lambat laun, terurai sudah, siapa sesungguhnya gadis itu. Ketika ia terperosok ke dalam jurang, lalu kemudian ia tak sadarkan diri. Namun ketika tersadar, ia dipertemukan dengan sosok Luthfi. Sosok yang ramah nan hangat. Bahkan ketika gadis itu tak tahu siapa dirinya, Luthfi yang memberika nama. Jasmine, sebuah yang pas disandingkan dengan kecantikannya. Jasmine, sebuah kenangan pahit pula yang pernah dialami oleh Kakaknya Luthfie. Jasmine, sebuah cikal bakal segala niat tulus yayasan Pelita.

Saya kira akhirnya, Jasmine akan disandingkan dengan Luthfi, namun lagi-lagi saya salah.

Kabarnya, diduga Jasmine merupakan seorang gadis yang hilang, yang sudah lama dicari oleh Ibunya, bernama Rowena.

Namun, untuk menghadirkan kenangan pahit itu bahkan ia tak sanggup. Dirinya sendiri yang memutuskan untuk menghapus segala ingatan masa lalu dan berusaha menjadi Jasmine, seorang yang baru.

Lika-liku perjalanan hidup Jasmine menjadi sebuah teka-teki, siapa sebenarnya Ia? Darimana kah ia? Keluarganya siapa? Dan ini semua terbayar sudah diakhir cerita.

Beralih ke dunia Dean. Bagaimana akhirnya ia dipertemukan dengan Jasmine. Ketika Jasmine terperosok ke jurang penuh debu. Ia menjadi PSK dan Dean sebagai salah satu konsumennya. Beberapa kali Jasmine melarikan diri, sebanyak itu pula ia tertangkap. Pertemuan dengan Dean adalah pertemuan yang beda, bukan lagi seperti budak pada taunnya, melainkan mulai timbul benih-benih cinta, yang faktanya  sebuah keharaman peraturan di dunia gelap itu.

"Siapa bilang bercanda? Aku serius kok. Ngobrol denganmu sangat menyenangkan. Kamu punya wawasan yang nggak kalah dengan para mahasiswi. Andai kamu nggak kesasar ke sini, kamu pasti sudah jadi gadis yang berkilau. Berkilau dengan kecantikan dan prestasi. Sekarang, kasih tahu aku, bagaimana caranya supaya aku bisa bawa kamu keluar dari sini?" (Hal 173)

Entah dibungkam dengan berapa banyak uang, Dean pun akhirnya dapat meloloskan Jasmine dari sebuah cengkraman si Mamih. 

Ya, Dean dan Jasmine memiliki persamaan rasa, sama-sama saling mencinta. 

Namun ternyata, Jasmine yang merupakan Miss Favorite, kehilangannya menjadikan pelanggan sepi. Akhirnya si Mamih beserta anak buahnya, menyeretnya kembali memasuki babak baru yang menyekam.

Setelah lama terpisah, Jasmine dan Dean dipertemukan dalam keadaan yang sangat genting. Jasmine berusaha meloloskan diri dari kejaran dan Dean melarikan diri dari aparat hukum. Rupanya mulai terendus keberadaannya sebagai Cyber Crime kelas kakap yang cukup meresahkan.

Dengan segala rentetan peristiwa dan strategi Dean yang briliant. Akhirnya mereka bersatu. Ketika Jasmine mulai merasa kumandang adzan merupakan panggilan bagi para jasad penuh luka dan noda untuk kembali pulang.

Ketika di yayasan Pelita, Malika, seorang ODHA mengajarinya untuk shalat dan menyebut nama Allah..

Ya, buku ini berisi kisah human trafficking dan cyber crime.
Berlatar dari masa lalu yang menyakitkan. Dean dengan segala kesempurnaan yang ada, keluarganya hanya fokus pada prestasi dan keberhasilan namun mengesampingkan perasaan, perhatian, simpati apalagi empati. Menganggap kasih sayang merupakan apa saja yang Dean inginkan bisa dibeli dengan uang. 

Sementara Jasmine, ah menyakitkan sekali mendengar cerita lengkapnya diakhir. Ia terperosok di jurang itu bukan karena keinginannya melainkan terbuang, tersiksa dan alat komersil untuk seseorang yang sangat Ia sayangi, seseorang yang sangat ia hargai, seseorang berarti yang satu-satunya di hidupnya, seseorang bernama IBU 😢

"Pesanmu yang masuk ke inbox-ku menyadarkanku bahwa jangan-jangan kita memang ditakdirkan untuk menjalani nasib yang sama secara bersama-sama pula! Persona non grata. Pernah dengar istilah ini, Sayang? Merkea yang terbuang. Yang tak diinginkan saat jati diri mereka yang sesungguhnya justru mulai terkuak ke permukaan." (Hal 180)

Hal ini menjadi titik pembelajaran  bagi saya bahwa anak bukan alat untuk memuaskan ego, melainkan ia ada untuk dijaga. Amanah besar yang kelak menjadi amalan yang tak terputus.

Komentar untuk buku ini, agak sedikit capek membacanya karena terlalu banyak untaian kata yang sebenarnya ga perlu. Imho ya. Bahkan saya sampai men-skip beberapa kalimat, membaca inti-intinya saja.

Dan mungkin ketika menulisnya, FB merupakan hal baru, belum familiar. Ini agak mengganggu karena nyatanya sekarang sudah menjadi hal biasa. Memasukan teknologi memang not long lasting ya. Karena teknologi selalu mengalami perubahan dan percepatan. Xixi, siapa suruh baru baca 😅

Overall, 3 bintang untuk buku ini. 

Yang penasaran dengan akhir ceritanya, bisa coba cari di toko online atau perpustakaan, siapa tahu masih nyempil-nyempil 😄

Resensi ini diikutsertakan dalam Challenge #31HariBerbagiBacaan 2016

14 comments

  1. Aku ikutan capek, Mba. Padahal baru ngintip resensinya doang yak? x_x
    Mungkin karena genre tulisannya ga pas sama aku hehee

    ReplyDelete
  2. Hohoho..jadi kurang recommended ya? Itu bahasa percakapannya juga kurang asik ya, Mba? :D

    ReplyDelete
  3. Aku tuh tipe anak visual, kalau covernya aja nggak enak dibaca (menurutku) biasanya aku males baca dalemnya :|

    ReplyDelete
  4. Kayaknya bikinnya penuh perjuangan ini, susah dicerna novelnya. Pinter mak ria..

    ReplyDelete
  5. Wow,dua dunia yang berbeda, disatukan dalam satu cerita. Teknologi dan lifestyle, buat buku ini jadi semakin kaya warna, bukan?

    ReplyDelete
  6. kalau ngelihat nama da alurnya aku agak takjub karena ternyata penulisnya orang indonesia ne :D

    ReplyDelete
  7. Buku-bukunya Riawani Elyta ini bagus2...tapi aku belum baca yg Jasmine

    ReplyDelete
  8. Kelihatannya menarik Mbak. Bukan tema yang biasa, mungkin ada suatu yang bisa dipelajari di sana. Apakah penggambaran setting-nya bagus? Penasaran pengen baca

    ReplyDelete
  9. Belum baca nih,. sspertinya menarik (y) (y)

    ReplyDelete
  10. Baca sinopsisnya kayaknya plotnya complicated ya. Aku baca sinopsisnya aja sampe berkali-kali biar ngerti.

    ReplyDelete
  11. Aku seneng juga buku-bukuny Mba Riawani Elyta. Yang ini belum ada deh.
    Tapi tapi..beli di mana? Ongkirnya mahal pulak :(

    ReplyDelete
  12. Aduuh, aku ngga bakal lanjut baca biasanya klo bikin lelah :D

    ReplyDelete
  13. Terima kasih sudah meresensi untuk aku baca, mba :)

    ReplyDelete