@copy right : Shine Fikri. Powered by Blogger.

Ini dulu baru itu?

 Gambar dicomot dari sini

Kawan, apa yang kalian hendak lakukan ketika bad mood? Makan cokelat? Ngemil yang banyak? Terus apa lagi? itu mungkin hanya segelintir usaha untuk membuat diri menjadi lebih bernyawa seperti semula kan ya? Kalau aku siiih, emmm, lebih memilih cari-cari hal yang dapat memotivasi. Contoh, mencari kata-kata mutiara atau tulisan bergenre motivasi dan inspirasi gitu dech.

Nah, ngomong-ngomong tentang motivasi, hati ku tergelitik ketika ada salah satu teman ku yang uring-uringan ga jelas terhadap orang-orang yang senang memotivasi. Missal, dalam blog ataupun dari note-note FB lainnya. Temanku tersebut membaca sebuah motivasi yang menurutku lumayan bisa meningkatkan 30% gairah hidup.

“Heran dech, kok orang-orang seperti ini bisa-bisanya memotivasi orang padahal dia nya sendiri belum tentu sukses.” Mencerca ga karuan.

“Ya udah sih, style hidup seseorang kan beda-beda, kenapa situ yang sewot?” Aku membalas sekenanya sambil asyik ngetik sana-sini.

“Ya ga gitu, kalau missal dia emang udah sukses dengan teorinya sendiri, baru dech tuh motivasi orang lain. Ini belum tentu dia sukses atau ga, udah sok tau. Seolah-olah dia yang paling okey, paling keren dan paling iyeee.” Ia semakin memoyongkan bibirnya, berapa senti yak? Tau dech, aku ga ukur! :P

Lho? Kok gitu sih? Memangnya kalau orang mau sharing, berbagi, memotivasi, harus sukses dulu ya baru bisa memotivasi? Ga gitu juga kali… justru, dengan cara seperti itu, mungkin seseorang itu sedang belajar untuk dirinya sendiri. Bukankah, belajar yang paling efektif adalah belajar dengan cara menyampaikan? Hampir 75% lho, menyampaikan atau bisa kita sebut dengan dakwah itu dinyatakan sarana ampuh dalam belajar.  Ich… Shine sok tau banget sih? Bukan sok tau, tapi memang begitu kenyataannya. Coba saja, jika kita menyampaikan apa yang telah kita pelajari, pasti ilmu itu akan nempel terus kayak perangko, huhu… Ngaco!

Dan ingat! Parameter kesuksesan itu diukur dari apa? tidak selamanya kesuksesan diukur dari materi. Bisa saja, seseorang yang ekonominya kekurangan, ia akan lebih bahagia dari seseorang yang kaya raya. Jadi tergantung pola pikir dan prespektif masing-masing individu memandang sukses itu seperti apa.

Ingat ga dengan ini : “Manusia paling baik dihadapan Allah adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.”

Itu juga mungkin yang menjadi pegangan mereka yang senang memotivasi orang! Justru mereka lah sesungguhnya manusia-manusia unggul yang harus didekati untuk perbaikan diri.

So, ga perlu ini dulu baru itu kan? itu dulu baru ini juga keren kok :P


GJ siiih, tapi enak bagi-bagi kok :D

Shine Fikri mencoba menyemai hikmah untuk dipikirkan

No comments