@copy right : Shine Fikri. Powered by Blogger.

22

Waktu berjalan begitu pesatnya, meninggalkan berbagai kisah dan cerita bernama kenangan. Menyisakan beberapa lembar mozaik indah dan nestapa, suka duka, berpadu dalam lingkaran masa lalu.
28 juni 1989, aku terlahir polos tanpa membawa apapun juga. Kebahagiaan mungkin yang tersirat pada orang tua, yang ku rasakan sekarang adalah kebahagian dapat menjadi seorang pemenang. Bukankah, sejatinya setiap orang yang terlahir kedunia adalah pemenang? Ya, tentu saja, bagaimana tidak? Jutaan sperma telah berhasil kita kalahkan.
Hingga kini, pada usia dengan hitungan waktu mencapai angka 22 tahun ini, aku sadar, masih banyak impian dan targetku yang masih terbengkalai. Aku belum bisa menjadi apa-apa, hanya baru bisa menjadi aku yang sederhana.
Tapi yang ingin ku ungkapkan disini bukanlah sebuah perenungan diri tentang sebuah masa usia. Melainkan, ada banyak kebahagian di hari ini. Hari dimana 22 tahun lalu aku terlahir menantang dunia.
28 Juni 2011
Aku berangkat ke kantor seperti biasa. Tak ada yang istimewa, karena memang hanya sedikit saja yang tahu hari lahirku. Dan aku pun tidak mempermasalahkan akan ketidak tahuan mereka, aku enjoy dan tetap dalam porsi semangat seperti biasa.
Ternyata tanpa dinyana, ada salah satu teman kantorku mengetahui akan tanggal lahirku. Mungkin, ia ingat karena jejaring social FB telah memberikan alarm di beranda. Benar! Ketika aku membuka FB, wall ku telah dipenuhi oleh ucapan bela sungkawa atas berkurangnya umurku, hihi…
Hmmm… Do’a-do’a mereka, entah tulus atau tidak, aku aminkan dengan penuh kekhusyukan…
Begitupun teman kantor, kuliah, hingga teman SKSD ikut berdo’a yang diejawantahkan pada wall FB ku.
Satu hal yang aku herankan, mengapa orang-orang yang aku nantikan ucapannya justru tak sedikitpun menampakan batang hidungnya. Sekedar satu huruf pun tidak, atau bahkan bisikan pun lolos begitu saja tak bergeming via HP ku. Sebegitu pentingkah? Entah! Aku hanya merasa heran saja dan akhirnya aku berujar, ya sudahlah…
Tepat jam 5 sore, waktu dimana aku harus segera pulang, ketika kepalaku full dengan beban-beban yang menimpa dan refleks aku pun bersorak sorai dalam hati “Horrreee,,, akhirnya pulaaang!” fyuuuh, rasanya ingin segera menapakan kaki pada kamar mandi kosanku, keramas dan menghempaskan diri di atas kasur empuk ku, hmmm… betapa nyamannya.
Aku bereskan semua peralatanku, berpamitan pada finger print dan teman-teman lainnya, kemudian Go  menuju si beaty, jagoanku. Ketika memanaskan si beaty, tiba-tiba saja, seorang teman memanggilku dan menghampiriku…
Teman  : “Boleh pinjem charger-annya ga? Lowbet ni…”
Aku        : “Lha, emang charger mu kemana, mba?”
Teman  : “Tau tuh si Usman, ga bertanggung jawab dihilangkan begitu saja.”
Grrr… rasanya aku mulai kesal, kadar emosiku sudah mencapai kepala dengan latar belakang sebelumnya memang sudah merasa berat. Ga ikhlas rasanya ketika temanku itu membuka tasku dan mengambil chargeran laptopku (sensor : laptop kantor maksudnya,hehe)
Aku        : “Mba jangan lama-lama, aku mau pulaaaang!!!” Aku teriak sebisa mungkin, lokasi masih tetap nangkring di si beaty.
Teman  : “Yaelaaah, peliiit banget sih Cuma minjem charger doank!” Bernada ngajak perang.
Duuuh, gimana ni? Rasanya gatal banget pengen buru-buru pulang ke kosan, hiks… aku semakin gondok.
Dan akhirnya, temanku pun balik lagi, membawa charger laptopku, horaaay, asyiiik bentar doank  ternyata.
Teman  : “Eh, kayaknya aku mau pinjem laptop mu dech, di laptop ku charger nya ga bisa…” Ia merebut tasku. Ini benar-benar keterlaluan! Sudah tak bisa dibiarkan. Aku pun beranjak dan berusaha mengambil tas berisi laptop itu kembali ke tanganku.
Aku  : “Mba, apa-apaan sih? Aku sudah mau pulaaang…” Belum aku melanjutkan kegeramanku. Tiba-tiba, dari pintu kantor, ada Andis berlari membawa ember besar berisikan air yang ia acungkan menuju ku. Aku masih melongo tak mengerti! OMG, ini hari lahirku. Dan serta merta, setelah kesadaranku pulih, aku melarikan diri sekuat yang aku bisa. Teman-teman kantorku yang lain bermunculan keluar, seolah menyaksikan lomba balap karung yang dimainkan oleh aku dan andis. Mereka bersorak, menjerit-jerit, menertawakan dan bertepuk tangan tanpa diminta. Aku terus  berlari dan menjerit,  andis pun semakin dekat. Aku benar-benar tak habis pikir, secepat itukah larinya seorang pria? Huhu, akhirnya, Wuuuuuuurrrr!!! Isi ember itu, membasahi seluruh tubuhku… huaaaaaaaah… Basaaah kuyup, hiks…
Marah? Kesel? Sebel? Atau senang? Aku tak dapat membedakan semuanya itu. Perasaanku campur aduk, ingin rasanya membalas, menyiram andis dengan air yang sama. Tapi tak mungkin bisaaaa…
Andis     : “Selamat ya you guys, Gue puas ngerjain Lu, gimana mantap kan rasanya? Air comberan ditambah sisa es buah, kopi dan teh?hahaha…”
 Ia terbahak dan diikuti oleh teman-teman kantorku yang lainnya. Hoaaaah,,, tau kah? Ada atasan juga yang menyaksikan aku berlari seperti orang keserupun sambil teriak-teriak, oh tidaaaaaak! Aku malu bukan main.
Aku pun mencoba membersihkan semampuku, untung di taman kantor ada selang pipa air, aku benar-benar mandi basah kuyup…  Belum lama aku membersihkan jilbab, baju dan rok ku, dari belakang dengan entengnya melempar telur tepat di kepalaku. Plok! Errrhhh… Benar-benar tak bisa dimaafkan! Huhu… mereka tertawa renyah, tak ubahnya aku ini badut ngamen yang bisa ditanggap demi mengoyak tawa mereka, malangnya nasib mu nduk!
Pulang-pulang kedinginan, langsung ku menuju kamar mandi dan tentu saja merendam baju yang telah bau amis,,, emmm,, bad smell.
Dan setelah semuanya selesai, adzan isya pun terdengar, aku benar-benar tenggelam dalam shalat dan do’a-do’a yang ku munajatkan. Semoga Allah mengijabah, aamiin…
Berencana untuk rehat, setelah semuanya selesai… banyak sekali sms-sms masuk yang membuatku sensi. Dan kesemuanya itu dari teman kampusku. Apa-apaan coba maksudnya?
Teman kampusku menelpon, kalau ia akan datang ke kosanku, meminjam buku, huhu, malas rasanya aku untuk keluar kamar. Lelah sekali, hasil dari dikejar orang yang obsesi mengguyurku.

Dan ketika aku hendak beranjak mencari jilbab, teman-teman kampusku datang keroyokan di ambang pintu. Mengetuk pintu, kemudian taraaaaaaam, surprise! Ahahaha… scenario yang indah, kawaaan… mereka mempersembahkan kue tar cokelat bertabur cherry, emmm,,,yummiii… tsrreleeep..

Teman kampus : “Ayo dunk, tiup lilinnya dulu…”
Aku        : “duh, kalian ini apa-apaan sih? Kok ga ngasi tau dulu kalau mau datang?”
Teman kampus : “bukan surprise dunk namanya?”
Hmmm… hal yang membuatku bahagia adalah ketika orang-orang istimewa seperti kalian masih mau menyempatkan diri untuk sekedar membuat aku terkejut? Sungguh, aku terharu dan tak menyangka semua ini adalah rangkaian scenario kalian selama ini. Aku harus berkata apa? terimakasih! Itulah, satu-satunya yang bisa ku balas. Biar Allah yang membalas semua kebaikan kalian dengan kebaikan yang lebih baik, aaamiin…
Dan tahukah siapa yang membawa kue itu? Dia lah, the one of  my best.
Andai hari ini bisa terjadi setiap hari, pastikan aku sangat bahagia diperlakukan istimewa seperti itu. Dimana kau akan merelekan waktu mu untuk ku, pikiran mu focus pada ku dan mempersembahkan senyum istimewa itu padaku.
Rabbi, bagaimana aku harus melukis bahagia itu?
Syukurku tiada hingga…

Kado pun berdatangan untuk ku, dibungkus dengan kertas ungu, merah jambu, biru dan merah hati. Aku merasa bagai putri raja yang bahagia…
Subhanallah…


Terimakasih atas kado persahabatan ini ya Rabb ^_^

4 comments

  1. thats is you have own best friend..you can to carry on inspiration in your some the best toward...you can reaches all everything if you want..if you go on to create your imagination

    ReplyDelete
  2. you are like so wise now... this is you, andis? so unbelievable, you can say some words like that :D

    thanks for your suggestion... I will try to make it real ^_^

    ReplyDelete
  3. met milad yuaaaa, maaf telat euuiiiii, pas daku d perasingan tuh
    aaahhhhhh kangen pingin dsana pas kjadian itu :(
    ulang.......ulang.........siram....siram lagi :D

    ReplyDelete
  4. mba @titik : jiaaaah... telaaat... telaaat... telaaat... :P

    ga bisa diulanglah mba... yg jelas seruuu n pastinya bikin penasaran mba kutilitik, ahahahaha :P

    ada yg penasaran... ada yg penasaran ^.^

    ReplyDelete